Virus Corona
Ternyata Virus Corona yang Pandemi di Indonesia, Tak Masuk Kategori Covid-19 di Dunia, Ini Faktanya?
Terdapat 3 jenis virus corona di Indonesia yang tidak masuk dalam kelompok besar S, G, dan V. Ini alasannya
TRIBUN-TIMUR.COM - Perlu diketahui oleh warga Indonesia, ternyata virus corona yang jadi pandemi di Indonesia berbeda.
Bahkan dari para peneliti, jenis virus corona di Indonesia, dikatakan tidak masuk dalam kategori virus corona yang ada di dunia.
• Maksud Hati Bercinta Saat Malam Pertama, Apa Daya Pengantin Wanita Adalah Waria, Begini Kejadiannya?
• Istri Kaget si Suami Pulang Bawa Uang Rp 4,9 M hanya Kerja 2 Bulan, Ketahuan Kerjanya Saat Bercinta
Hal ini disampaikan oleh Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof Amin Soebandrio.
Melansir Kompas.com, Amin mengatakan terdapat tiga jenis virus corona di Indonesia yang tidak masuk dalam kelompok besar S, G, dan V.
Ejkman, kata Amin, sebelumnya telah mengirim tujuh genom virus corona dari Indonesia ke lembaga dunia.
Whole genome sequencing (WGS) itu dikirimkan kepada lembaga Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID).
Dari tujuh genom tersebut, tiga diantaranya dikelompokkan dalam kategori lain-lain.
"Nah tiga dari tujuh WGS yang dikirim Eijkman itu tidak termasuk S, G, maupun V,
"Sehingga sementara ini dikelompokkan sebagai others," kata Amin, Kamis (4/6).
• 24 Sekolah Kedinasan Buka Pendaftaran 8 Juni, Begini Cara Daftar ke Portal SSCASN, Siapkan Nomor KTP
• Sungguh Miris Nasib Bocah Ini, Gara-gara Ajak Teman Lakukan Demo, Terancam Hukuman Mati di Negaranya
Adapun GISAID sendiri merupakan salah satu lembaga yang melakukan penelitian terkait virus penyebab Covid-19.
Ia juga merupakan bank data influenza yang bertugas mengumpulkan seluruh virus flu di dunia.
"Ada tiga virus Indonesia yang sejak awal dilaporkan tidak termasuk dalam kelompok besar yang ada di dunia ini menurut GISAID," ujar Amin.
Lembaga lain yang melakukan analisis data genom virus dunia adalah NEXTSTRAIN.

Berdasarkan analisis NEXSTRAIN, tiga WSG dari Indonesia masuk dalam kategori birus kelompok 19A.
"Artinya kelompok A yang sudah ada sejak tahun 2019," papar Amin.