Presiden AS Donald Trump
Misi Presiden AS Donald Trump Kuasai Vaksin Virus Corona, 'Suap' Ilmuwan, Jerman Tolak Mentah-mentah
Trump 'Suap' Ilmuwan Demi Simpan Vaksin Corona Hanya untuk AS, Pemerintah Jerman Ngamuk: Kami Bekerja untuk Internasional, Bukan Perorangan!
Seorang anggota parlemen konservatif di Komite Kesehatan Parlemen Jerman, Erwin Ruddel juga sependapat dengan Maas.
"Kerja sama internasional penting sekarang, bukan kepentingan nasional," kata Erwin.
Pemerintah Sebut Off The Table
Sementara Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn mengatakan bahwa pengambilalihan perusahaan CureVac oleh administrasi Trump adalah "off the table".
Spahns menegaskan bahwa CureVac hanya akan mengembangkan vaksin virus corona untuk seluruh dunia, bukan hanya untuk masing-masing negara.
Saat dikonfirmasi, kementerian kesehatan Jerman hanya akan mengkonfirmasi keakuratan kutipan yang dikaitkan dengan salah satu juru bicaranya dalam artikel tersebut.
"Pemerintah federal sangat tertarik pada vaksin dan agen antivirus terhadap virus corona baru yang sedang dikembangkan di Jerman dan Eropa," kata juru bicara Jerman.
"Dalam hal ini pemerintah melakukan pertukaran intensif dengan perusahaan CureVac." tambahnya.
Juru bicara Jerman menolak menanggapi adanya pemberitaan yang disebutkan oleh media Die Welt.
• 24 Sekolah Kedinasan Buka Pendaftaran 8 Juni, Begini Cara Daftar ke Portal SSCASN, Siapkan Nomor KTP
• Ternyata Virus Corona yang Pandemi di Indonesia, Tak Masuk Kategori Covid-19 di Dunia, Ini Faktanya?
Diketahui, CureVac yang berkantor pusat di kota Tübingen, Jerman barat daya, juga memiliki situs di Frankfurt dan Boston di AS.
Terkait dengan kementerian kesehatan Jerman, ia bekerja sama dengan Paul Ehrlich Institute.
Ya, Paul Ehrlich Institute sebuah lembaga penelitian dan badan pengawas medis yang berada di bawah kementerian kesehatan Jerman.
Pada 11 Maret, CureVac merilis pernyataan bahwa CEO-nya, warga negara AS Daniel Menichella, tiba-tiba meninggalkan perusahaan dan akan digantikan oleh pendiri perusahaan, Ingmar Hoerr.
Pada awal bulan, Menichella diundang ke Gedung Putih di Washington untuk membahas strategi pengembangan cepat dan produksi vaksin coronavirus bersama Trump, wakil presiden, Mike Pence, dan anggota gugus tugas koronavirus Gedung Putih.
Adapun seorang pejabat AS mengatakan kepada AFP pada Minggu (15/3) bahwa laporan itu "terlalu banyak dimainkan".