Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Opini Aswar Hasan

Pak JK dan Shalat Jumat

Tempat ibadah umat agama semestinya menjadi fasilitas yang pertama kali dibuka saat tatanan normal baru akan diterapkan.

Editor: Jumadi Mappanganro
Dokumen Aswar Hasan
Dr Aswar Hasan, Dosen Departemen Ilmu Komunikasi Unhas 

"Buat apa kita peringati 1 Juni sebagai hari lahir Pancasila kalau kita tidak melaksanakan yang tertinggi yakni Ketuhanan Yang Maha Esa,” ujar JK.

Pemuda BTP Blok M Bikin Bilik Disinfektan di Masjid

Apakah Prof Mampu? Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah Ditantang Redam Covid-19 dalam Waktu 4 Minggu

 

Setelah tempat-tempat ibadah dibuka, lanjut Kalla, kantor-kantor pemerintahan maupun swasta, pusat-pusat perbelanjaan, dan pusat aktivitas masyarakat lainnya baru dibuka (Kompas, 8/6-2020).

Pernyataan keras dan tegas Pak JK tersebut sangat membuat segenap umat Islam bersyukur dan kagum. Betapa tidak, sudah 12 kali Jumat umat Islam di seluruh Indonesia tidak melaksanakan shalat Jumat berjamaah di masjid.

Kerinduan dan kehausan imaniah untuk beribadah berjamaah di masjid, akhirnya terpenuhi.

Padahal, sebelum Pak JK mengambil langkah mengunjungi masjid dengan sikap dan statemen yang tegas tersebut, nasib masjid untuk dipakai shalat jumat, belum jelas.

Presiden lebih peduli mal untuk perputaran ekonomi. Sementara Wapres yang berlatar belakang ulama tidak jelas bagaimana kabar dan sikapnya tentang pemungsian masjid di era new normal, saat ummat membutuhkan kepastian.

Menjadi patut untuk dipertanyakan bahwa apakah negara ini masih diurus berdasarkan roh ideologi Pancasila yang sila- silanya semestinya diwarnai dan dijiwai oleh sila Ketuhanan yang Maha Esa?

Pertanyaan tersebut menjadi penting dan relevan untuk di soal.

Betapa tidak, karena Pak JK sebagai rakyat biasa menyatakan dengan tegas bahwa tempat ibadah umat agama semestinya menjadi fasilitas yang pertama kali di buka saat tatanan normal baru akan diterapkan.

Pasalnya, roh bangsa Indonesia adalah sila pertama Pancasila, yakni Ketuhanan Yang Maha Esa. Buat apa kita peringati 1 Juni sebagai hari lahir Pancasila kalau kita tidak melaksanakan yang tertinggi, yakni Ketuhanan Yang Maha Esa,” ujarnya”.

Dasar Ketuhanan yang Mahaesa menurut Bung Hatta ( Proklamator RI) harus menjadi dasar yang memimpin cita-cita kenegaraan kita untuk melaksanakan segala yang baik bagi rakyat. Demikian pernyataan Hatta dalam pidato pengukuhan penerimaan gelar honoris causa dari Universitas Indonesia, sebagaimana juga telah diulas dalam kompas.id

Siswa Miskin Bunuh Diri Tak Bisa Beli Kuota Untuk Ikut Kelas Online, Ayah Kami Tak Punya Uang

Lebih lanjut, Hatta mengatakan: “sila ini tidak hanya bermakna tentang sikap saling menghormati antar umat beragama, melainkan menjadi dasar yang dapat memimpin bangsa menuju jalan kebenaran, keadilan, kebaikan,kejujuran dan persaudaraan”.
Menurut Hatta, penerapan sila pertama adalah akar dari peradaban kehidupan berbangsa (menurut JK roh bangsa).

Pengakuan terhadap Ketuhanan yang Mahaesa dapat mengajak masyarakat untuk memupuk persahabatan dan melaksanakan harmoni dalam alam Indonesia.

Selain bertindak atas nilai kebenaran,keadilan, serta kejujuran, penerapan sila pertama juga harus diiringi dengan tindakan untuk menantang setiap sikap yang melenceng jauh dari Pancasila. Memperbaiki kesalahan, membasmi kecurangan dan menentang segala kebohongan adalah hal yang tak boleh abai dalam tindakan.

Sebab apa artinya pengkuan akan berpegang kepada dasar Ketuhanan yang Mahaesa, apabila kita tak bersedia berbuat dalam praktik hidup menurut sifat-sifat yang dipujikan kepada Tuhan yang Mahaesa, seperti kasih sayang dan bersikap adil? Tanya Hatta.

Lebih lanjut Hatta pun menegaskan bahwa sila pertama, adalah landasan dalam membentuk moral bangsa, memiliki arti penting untuk diterapkan dalam setiap lini kehidupan. Penerapan inilah yang menjadi dasar moral sebelum bertindak lebih jauh untuk menerapkan sila-sila berikutnya.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Kajili-jili!

 

Kajili-jili!

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved