Webinar IKAMA
5 Anjuran IDAI Sulsel Terkait Kegiatan Belajar Mengajar di Masa Pandemi Covid-19
Hal tersebut disampaikannya dalam Webinar IKAMA (Ikatan Alumni Australia) Sulsel bekerja sama dengan
Penulis: Rudi Salam | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Sulawesi Selatan (Sulsel) Prof dr Dasril Daud memberikan anjuran atau usul terkiat kegiatan belajar mengajar di masa pandemi Covid-19.
Hal tersebut disampaikannya dalam Webinar IKAMA (Ikatan Alumni Australia) Sulsel bekerja sama dengan Kantor Konsulat Jenderal Australia di Makassar dan Pusat Studi Kebencanaan Universitas Hasanuddin, Kamis (4/6/2020).
Prof Dasril Daud mengatakan bahwa IDAI mendukung dan mengapresiasi kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
"Untuk menjadikan rumah sebagai sekolah dan melihatkan peran aktif siswa, guru dan orang tua dalam proses belajar mengajar," katanya.
Berikut 5 anjuran IDAI mengenai kegiatan belajar mengajar di masa pandemi Covid-19:
1. IDAI mendukung dan mengapresiasi kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk menjadikan rumah sebagai sekolah dan melihatkan peran aktif siswa, guru dan orang tua dalam proses belajar mengajar.
2. IDAI menganjurkan agar kegiatan belajar mengajar tetap dilaksanakan melalui skema Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) baik secara dalam jaringan maupun luar jaringan, menggunakan modul belajar dari rumah yang sudah disediakan oleh Kemendikbud.
3. Anjuran melanjutkan PJJ ini akan dievaluasi secara berkala. Mengantisipasi lonjakan kasus kedua, sebaiknya sekolah tidak dibuka setidaknya sampai bulan Desember 2020. Pembukaan kembali sekolah -sekolah dapat dipertimbangkan jika jumlah kasus Covid-19 telah turun.
4. Apabila sudah memenuhi syarat epidemologi untuk kembali membuka sekolah, maka IDAI menghimbau agar pihak dapat bekerja sama dengan cabang-cabang IDAI sesuai dengan area yang sudah memenuhi syarat pembukaan. Perencanaan meliputi kontrol epidemi, kesiapan sistem layanan kesehatan dan sistem surveilans Kesehatan untuk mendeteksi kasus baru dan pelacakan epidemologi.
5. Untuk keperluan ekstrapolasi data secara akurat maka IDAI menyarankan agar pemerintah dan pihak swasta melakukan pemeriksaan rt-PCR secara masif (30 kali lipat dari jumlah kasus konfirmasi Covid-19) termasuk juga pada kelompok usia anak.