Fakta-fakta Penangkapan Mantan Sekretaris MA Nurhadi setelah 5 Bulan Buron hingga Jadi Sayembara
Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango mengatakan, Nurhadi dan Rezky ditangkap di sebuah rumah, kawasan Simprug, Jakarta Selatan.
Penulis: Nur Fajriani R | Editor: Anita Kusuma Wardana
"Kalau Nurhadi sebenarnya KPK sudah tahu keberadaannya, namun KPK tidak berani menangkap Nurhadi," tegas Boyamin.
Dia menjelaskan, ada dua tempat penukaran uang atau money changer di DKI Jakarta yang biasa digunakan oleh Nurhadi untuk menukarkan uang dolar miliknya yaitu di daerah Cikini dan Mampang . Inisial money changer adalah V ( Cikini ) dan M ( Mampang ).
a, biasanya setiap Minggu, Nurhadi menukarkan uang dua kali sekitar Rp. 1 Miliar untuk membiayai kebutuhan sehari-hari dan akhir pekan lebih banyak sekitar Rp. 1,5 M untuk gaji buruh bangunan serta gaji para pengawal.
“Yang melakukan penukaran bukan Nurhadi, biasanya menantunya Rezky Herbiyono atau karyawan kepercayaannya,” tuturnya.
Dia mengaku, pada sudah melaporkan kepada pihak KPK termasuk nama tempat money changer dan lokasi, pada Rabu 6 Mei 2020.
Dia meminta kepada pihak komisi anti rasuah untuk melacak jejak-jejak keberadaan Nurhadi dari transaksi tersebut dan segera bisa melakukan penangkapan.
“Sebelumnya KPK sudah saya beri informasi memgenai seluruh harta berupa rumah, villa, apartemen, pabrik tissu di Surabaya, kebon sawit di Sumut, usaha burung walet di Tulung Agung,” kata dia.
Dia menambahkan, informasi harta benda dan cara penukaran uang, semestinya KPK mampu untuk mempersempit pergerakan Nurhadi dan menantunya sehingga memudahkan untuk menangkapnya.(*)
Follow akun instagram Tribun Timur:
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur
(*)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul 4 FAKTA Seputar Mantan Sekjen MA Nurhadi, dari Sayembara Penangkapan Hingga Kunjungan ke Cimahi