Pancasila dalam Idealisme, Realisme Dan Fleksibilitas

Dr Amir Muhiddin
Dosen Unismuh Makassar

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pancasila sebagai idiologi bisa eksis dan tetap menjadi pedoman dan pengendali dalam kehidupan berbangsa dan bernegara jika memenuhi tiga unsur.

Pertama, Pancasila mengandung idealisme di dalamnya. Sila-sila dari Pancasila mengandung nilai-nilai kebenaran dan diakui secara kolektif oleh masyarakatnya serta dipercaya dapat mengantar pada kehidupan yang benar, meningkatkan kesejahteraan, menemukan keadilan, dan menimbulkan rasa aman, baik sebagai peribadi maupun sebagai kelompok dalam berbangsa dan bernegara.

Kedua, Pancasilamengandung nilai-nilai yang realistis dan setiap sila-silanya dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari, baik sebagai peribadi maupun sebagai warga negara. Bukan sebaliknya, nilai-nilai Pancasila dianggap sesuatu yang utopis, tidak dalam suasana kebatinan masyarakat apalagi jauh dari detak jantung masyarakat yang penuh dengan harapan.

Ketiga. Nilai-nilai Pancasila mengandung dimensi fleksibilitas yang adaftif dan bisa hidup dan berkembang di tengah perubahan, baik dalam evolusi maupun revolusi. 

Jika tiga unsur ini ada dan terjaga, maka Pancasila akan tetap eksis dan NKRI serta keberagaman ikut terjaga.(*)