Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ledakan di Takalar

Ledakan di Takalar, Pemilik Temukan Mortir sejak 10 Tahun Lalu

Kejadian nahas itu melukasi seorang tukang pandai besi bernama Emba Daeng Ngalle (55).

Penulis: Ari Maryadi | Editor: Sudirman
ari maryadi / tribun timur
Personel Polres Takalar melakukan olah tempat kejadian perkara di lokasi ledakan bom mortir, Lingkungan Bassara Kelurahan Sabintang Kecamatan Pattallassang Kabupaten Takalar 

TRIBUN-TIMUR.COM, TAKALAR -- Satuan Reserse Kriminal Polres Takalar mengamankan seorang warga dalam insiden ledakan mortir, Selasa (26/5/2020) kemarin.

Kejadian nahas itu melukasi seorang tukang pandai besi bernama Emba Daeng Ngalle (55).

Warga yang diamankan polisi bernama Sukardi Daeng Lesse (37), warga Kompleks Pasar Kajase Kelurahan Wernas, Kecamatan Teminabuan, Kabupaten Sorong Selatan.

Kapolres Takalar, AKBP Budi Wahyono mengatakan, Daeng Lesse rupanya memiliki dua unit bahan peledak mortir aktif.

Satu unit mortir itu diserahkan kepada tukang pandai besi untuk dibuat badik. Satu mortir lainnya disimpan Daeng Lesse.

"L masih menyimpan satu biji amunisi," katanya saat dihubungi Tribun Timur, Rabu (27/5/2020) malam.

Berdasarkan hasil pemeriksaan polisi, Daeng Lesse mengakui bahwa mortir itu sudah ia simpan selama sepuluh tahun.

Ia memperoleh mortir itu ketika menggali pondasi rumah bersama koleganya bernama Musliadi Daeng Late tahun 2010 silam.

"Didapat pada saat menggali pondasi rumah," ungkap Kapolres Takalar AKBP Budi Wahyono.

Perwira polisi dua melati ini menerangkan, mortir itu berukuran ukuran 30 cm. Diperoleh di dalam tanah yang tertimbun.

"Barang yang diduga amunisi mortir itu sudah disimpan sekitar 10 tahun dan ditemukan saat menggalian pondasi rumah," tambahnya.

Barang bukti 1 biji amunisi lainnya telah diamankan di Mapolres Takalar.

Sebelumnya diberitakan, seorang tukang pandai besi asal Kabupaten Takalar mengalami ledakan di rumahnya, Selasa (26/5/2020) kemarin.

Korban bernama Mangemba Daeng Ngalle (55), warga Lingkungan Bassara Kelurahan Sabintang Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Takalar.

Pesanan pembuatan badik yang ia kerjakan berujung petaka. Besi tua yang ia belah rupanya adalah bahan peledak jenis mortir.

Besi tua itu meledak saat dibelah Daeng Ngalle menggunakan gurinda, Selasa (26/5/2020).

Paur Humas Polres Takalar Ipda Sumarwan mengungkapkan, Daeng Ngalle menerima pesanan pembuatan badik dari Daeng Lesse.

Jasa yang diterima Daeng Ngalle dari pembuatan badik itu sebesar Rp150 ribu.

"Rp150 ribu jasa pembuatannya," kata Ipda Sumarwan kepada Tribun, Rabu (27/5/2020).

Kejadian nahas itu terjadi di halaman rumah Daeng Ngalle.

Akibat kejadian tersebut, Daeng Ngalle dilarikan ke RSUD H Padjonga Daeng Ngalle Kabupaten Takalar, Selasa (26/5/2020) kemarin. Ia menderita luka sangat serius.

"Lukanya cukup parah," kata Direktur RSUD HPDN Takalar, dr Asriadi Ali saat dihubungi Tribun, Rabu (27/5/2020).

Dokter spesialis saraf itu mengungkapkan, korban menderita luka parah pada tangan dan kakinya.

Beruntung Daeng Ngalle masih tetap sadar dengan luka yang ia derita. "Kesadaran bagus," terangnya.

Karena kondisi korban cukup serius, pihak RSUD HPDN Takalar memutuskan merujuk pasien ke Kota Makassar.

Daeng Ngalle dirujuk ke RS Faisa Kota Makassar Selasa pukul 23.45 wita.

"Dirujuk ke Makassar (Selasa) tadi malam," tambah dr Asriadi. (TribunTakalar.com)

Laporan Kontributor Tribun Takalar Bung Ari

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp

Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur: 

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved