2 Bocah Temukan Emas 1 Kg di Kamar Nenek saat Lockdown Corona, Simak Kisahnya
2 Bocah Temukan Emas 1 Kg di Kamar Nenek saat Lockdown Corona, Simak Kisahnya
Perjuangan Kota Tegal melawan pandemi covid-19 tak mudah.
Kota Tegal langsung menetapkan local lockdown sebelum Pemerintah mengenal istilah PSBB.
Dikutip dari Kompas.com, Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono telah merencanakan untuk menutup akses menuju dan ke luar kota sejak 23 Maret 2020, lalu.
Keputusan ini diberlakukan saat kasus pertama positif covid-19 di Kota Tegal oleh seorang warga yang baru pulang dari Dubai, Uni Emirat Arab pada 16 Maret 2020.
Pemerintah Kota Tegal memutuskan menutup akses masuk dengan beton MBC.
Pada 30 Maret 2020, Kota Tegal resmi menutup 35 ruas jalan dengan beton.
Pengendara hanya diberi 4 ruas jalan masuk.
Bukan hanya ditutup beton, posko dan jalur utama telah dijaga ketat oleh Pemkot Tegal.
Orang yang memasuki Kota Tegal harus menjalani pengecekan kesehatan di posko pemeriksaan.
Jika ditemukan warga yang memiliki suhu tinggi, mereka langsung diangkut dalam ambulans dan dibawa ke rumah sakit rujukan.
Meski telah melalui local lockdown, kasus positif Kota Tegal bertambah hingga 7 orang.
Bahkan mendapat kasus positif dan PDP dinyatakan meninggal dunia.
Akhirnya Pemkot Tegal mengajukan PSBB pada pemerintah dan Kementerian Kesehatan.
Kota Tegal merupakan wilayah Jawa Tengah pertama yang mengajukan PSBB.
Perlu diingat, selama masa local lockdown dan PSBB, Pemkot Tegal melalui Dinas Sosial pun memutuskan memberikan bantuan bagi masyarakat miskin.