Opini
Opini Adi Suryadi Culla: COVID-19 DAN TESIS RISK SOCIETY
Proses dimaksudkan dalam masyarakat risiko adalah proses sosial yang kompleks, ekonomi, politik, pembangunan, komunikasi, pendidikan, kesehatan, medis
Penulis: CitizenReporter | Editor: Mansur AM
Beck menyebutnya responsible subiect, yakni karakter individu yang memiliki perilaku adaptif dan antisipatif untuk menghindari ancaman risiko.
Namun, individu dengan karakter tersebut, bukan produk langsung jadi. Tumbuhnya dari kondisi masyarakat yang dibesarkan dalam sistem demokratis.
Karena hanya dalam sistem demokrasi, masyarakat yang bertanggungjawab secara individu dapat dibangun.
Kenapa karakter resposibilitas itu hanya berkembang dalam sistem demokrasi? Karena hanya dalam demokrasi, masyarakat memperoleh ruang dalam membangun refleksi sosial. Itulah sebab konteks masyarakat risiko, sebagai masyarakat yang sadar atas risiko yang dihadapi atas dirinya dan sekitarnya, dan bertanggung jawab, juga dikarakterisasikan sebagai suatu masyarakat reflektif (reflective society).
Dampak Covid-19
Di tengah hantaman pandemik Covid-19 yang mengguncang dunia saat ini, dan upaya keras masyarakat dunia termasuk Indonesia untuk mengatasi wabah tersebut.
Kita semua seolah dipaksa, untuk sadar dan waspada akan produk pencapaian kemajuan masyarakat modern.
Seolah membenarkan tesis masyarakat risiko yang dihadapi masyarakat modern : betapa manusia tampak tidak siap, malahan tak berdaya, menghadapi resiko hidup dan kematian yang mengancam akibat wabah Covid-19 itu.
Korban sudah sedemikian banyak berguguran, tanpa kenal status sosial, ekonomi, jabatan, kedudukan, dan tingkat pendidikan.
Inilah serangan musuh paling ganas yang pernah dihadapi umat manusia di dunia, meskipun dalam sejarah pernah muncul berbagai wabah ganas namun tak kurang lebih ganasnya wabah visus satu ini -- yang oleh WHO diberikan sebutan “aneh” : Covid 19 – singkatan dari Corona Virus Desease 2019.
Dampak serangannya sedemikian dahsyatnya, menimbulkan krisis sosial akut dan kompleks.
Berdampak multiplier (multiflier effect) yang luas: ekonomi, politik, kesehatan, pendidikan, pemerintahan, dan seterusnya.
Bagaikan serangan asing, tiba-tiba menghantam, siapapun tak pernah menduga. Tak pernah ada proyeksi akan terjadi kekacauan global dalam berbagai aspek, akibat wabah virus mematikan itu.
Lebih dari sejarah virus dan wabah pandemik pun epidemik yang pernah dialami umat manusia sebelumnya, virus kali ini sedemikian dahsyatnya menyerang dan menyebar sedemikian cepatnya.
Dalam waktu hitungan minggu dan bulan, hampir sebagian besar Negara mengalami dampaknya.
Prediksi ke depan diwarnai ketidakpastian. Kapan ancaman pandemic ganas itu akan berakhir.