Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Opini

Opini Adi Suryadi Culla: COVID-19 DAN TESIS RISK SOCIETY

Proses dimaksudkan dalam masyarakat risiko adalah proses sosial yang kompleks, ekonomi, politik, pembangunan, komunikasi, pendidikan, kesehatan, medis

Penulis: CitizenReporter | Editor: Mansur AM
TRIBUN TIMUR/MUNAWWARAH AHMAD
Adi Suryadi Culla 

Oleh Adi Suryadi Culla
Dosen FISIP Unhas / Ketua Dewan Pendidikan Sulsel

TRIBUN-TIMUR.COM - Istilah masyarakat risiko (risk society) pertama kali dipopulerkan oleh Ulrich Beck dan Anthony Giddens, sosiolog Jerman dan Inggris.

Istilah tersebut sebenarnya merujuk pada kehidupan masyarakat modern, yang disebutkan oleh Beck sedang memasuki modernitas “baru”.

Ilustrasi Virus Corona
Ilustrasi Virus Corona (SHUTTERSTOCK VIA KOMPAS.COM)

Bedanya dengan yang lama ditandai pengelolaan kekuasaan dan kekayaan dengan distribusinya.

Ahli Indonesia Ungkap Bukti Baru Virus Corona, Betulkah Covid-19 Rekayasa Amerika Serikat dan China?

Kondisi Terkini Pedangdut Selfi Lida Setelah 1 Hari Karantina Covid-19, Satpol PP Tak Pandang Bulu

Kini, tantangannya adalah risiko dan cara mencegahnya – dengan orientasi utama keselamatan dan keamanan (safety).

Beck menjelaskan ”risiko” (risk) dimasudkan sebagai, “kemungkinan-kemungkinan kerusakan fisik maupun mental dan sosial yang disebabkan oleh proses teknologi dan proses-proses kehidupan sosial lainnya”.

Proses dimaksudkan dalam masyarakat risiko adalah proses sosial yang kompleks, ekonomi, politik, pembangunan, komunikasi, pendidikan, kesehatan, medis, dan lainnya.

Dalam masyarakat risiko, masyarakat justru itu diperhadapan keadaan ketidakpastian (uncertainty).

Berbagai kemungkinan baik buruk apapun dapat terjadi. Kata Beck gamblang: “masyarakat berisiko residual telah menjadi masyarakat yang tidak dijamin asuransi” (the residual risk society has become an uninsured society) (Beck 1992).

Dalam masyarakat risiko tidak ada jaminan moralitas atau etika apapun pun untuk menghindarkan diri dari proses kehidupan yang kompleks, dengan segala resiko hidup dapat menimpa kapan dan dimana pun.

Itulah situasi kini, kita memasuki “gerbang era Masyarakat Resiko”.

Bukan berarti bahwa semua kehidupan selalu berisiko, tapi bahwa risiko kehidupan senantiasa membayangi, mewarnai, dan mempengaruhi seluruh proses sosial masyarakat.

Maka, menghindari dan mencari solusi atas berbagai risiko yang dialami, menjadi tugas dan tanggungjawab siapapun, Kesadaran akan hidup yang berisiko, itulah yang patut ditumbuhkan.

Dengan tuntutan, untuk menjaga kelangsungan dan keselamatan hidup, dari ketidakpastian menjadi kepastian (certain the uncerteinties).

Karakter penting masyarakat risiko, adalah tumbuhnya tanggung jawab individual.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved