Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Abdi Asmara Kritik Pemkot Makassar Tidak Tegas, Erick Horas Nilai Warga Bebas

Ketua Fraksi Demokrat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Makassar Abdi Asmara mengatakan, PSBB I dan PSBB kedua, Pemkot tidak tegas.

Penulis: Abdul Azis | Editor: Imam Wahyudi
Ist
Ketua Fraksi Partai Demokrat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar Abdi Asmara 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) II Makassar berakhir, Kamis (21/5/2020).

Bukannya penambahan pasien Covid-19 melandai dari PSBB I Makassar, rerata kenaikan hingga 6 orang per hari terjadi.

Ketua Fraksi Demokrat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Makassar Abdi Asmara mengatakan, PSBB I dan PSBB kedua, Pemkot tidak tegas.

"Apakah ini dilanjutkan? Pemerintah yang bisa mengambil kesimpulan terkait adanya pembahan jumlah ODP, PDP dan positif," katanya via pesan WhatsApp, Kamis malam.

"Walaupun kita lanjutkan PSBB, tapi pemerintah tidam tegas dan masyarakat tidak taat percuma saja," jelasnya.

Oleh karna itu, lanjut dia, pemerintah harus lebih tegas dalam mengambil suatu keputusan.

"Jangan lupa, perlu adanya koordinasi ke tingkat bawah sesuai tugas dan tanggung jawab masing-masing terkait pencegahan Covid-19 ini kian meluas," ujarnya.

Senada dengan itu, Ketua Fraksi Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) DPRD Makassar Eric Horas menilai ada pelonggaran yang dilakukan Pemkot Makassar di bandingkan PSBB I.

"PSBB II ini memang kelihatan bebas orang-orang, jadi tidak heran kalau angkanya naik," ujarnya Kamis malam.

Namun ditanya, apakah PSBB layak dilanjutkan, ia tidak menjawabnya.

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved