Kisah Nenek Kindo Kawa
Miris Kehidupan Nenek 60 Tahun Ini, Kindo Kawa Hidup Sebatang Kara di Gubuk 2x1 Meter Beratap Sampah
Indo Kawa mengatakan enggan membebani kelurga dan memilih tinggal di gubuk laiknya tumpukan sampah berukuran 2x1 di bawah pohon pisang.
Penulis: Semuel Mesakaraeng | Editor: Arif Fuddin Usman
Sejak saat itu, lanjut Lusia, kondisi Kindo Kawa semakin buruk karena mengalami trauma berat dan sering hidup menyendiri.
"Dia ini tidak mau bebankan orang lain. Jadi dia bikin pondok sendiri untuk ditinggali.
"Kalau ada barang yang dikasih, kadang tidak digunakan," sambungnya.

Kondisi seperti ini juga dialami adik perempuan Kindo Kawa yang tinggal terpisah darinya.
Lusia dan penduduk di dusun itu mengaku prihatin.
Beberapa kali ditawarkan bantuan ke Kindo Kawa tapi tidak mau.
Warga pun tidak bisa berbuat banyak dengan keterbatasan daya dan usaha.
• Kisah Meryati Kepala SD di Mamasa Mengajar dari Rumah ke Rumah Muridnya yang Terkendala Internet
• Perjuangan Mahasiswi Mamasa Demi Kuliah Daring, Naik Turun Gunung Cari Sinyal
Apalagi kejiwaan Kindo Kawa mengalami gangguan akibat pengalaman pahit di masa lalunya.
Lantaran tak memiliki kartu identitas, Kindo Kawa tak pernah mendapat bantuan dari pemerintah.
Lusia berharap Kindo Kawa mendapat perhatian dari pemerintah di tengah kondisi sulit akibat wabah covid-19.
Terutama untuk dibuatkan pondook-pondok yang lebih layak untuk tempat tinggal.
Ya, walaupun bagaimana, Kindo Kawa adalah salah satu potret warga Indonesia yang berhak mendapat uluran tangan. (*)
Laporan wartawan Tribun Timur: Semuel Mesakaraeng