Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

PPNI Sulsel Kecewa PSBB Tahap 2 Terlalu Longgar, Pj Wali Kota Makassar: Yang Penting Pakai Masker

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Sulsel Abdul Rachmat menyayangkan kondisi itu.

Editor: Mahyuddin
sanovra/tribun
Warga berbelanja di pasar butung Butung, Makassar, Jumat (15/5/2020). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Akivitas warga di sejumlah pusat perbelanjaan Kota Makassar mulai terlihat ramai di tengah penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Ruas jalan utama di Kota Makassar mulai dipadati kendaraan baik roda dua dan roda empat.

Bahkan tingginya volume kendaraan membuat beberapa ruas jalan mulai macet.

Pantauan Tribun, Senin (18/5), Pasar Butung, Jl Pasar Butung, Kecamatan Wajo, Kota Makassar, mulai disesaki pengunjung.

Parkiran di depan pasar itu juga dipadati kendaraan.

Pengelola menyiapkan tempat cuci tangan di pintuk masuk.

Artis Cantik Bersuami Orang Kaya Raya Ini Ternyata Tak Tahu Token Berbunyi Jika Listrik Akan Mati

INILAH 4 Momen Ramadhan yang Hilang di Tahun 2020, Nomor 4 Kontroversi Karena Presiden Jokowi

Pelaksanaan PPDB 2020 Full Online, Disdik Sulsel Larang Calon Siswa Lakukan Hal-hal Berikut Ini?

Suhu tubuh pengunjung pun diperiksa terlebih dahulu dan disemprot hand sanitizer sebelum masuk.

Kendati demikian, beberapa pengunjung tampak tak mengenakan masker.

Kondisi serupa juga terlihat di pusat perbelanjaan Ramayana dan Makassar Town Square (M’Tos).

Pengunjung di kedua pusat perbelanjaan itu mulai memadati tempat pembelian pakaian dan sepatu.

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Sulsel Abdul Rachmat menyayangkan kondisi itu.

Dia menilai pemerintah terkesan setengah hati menerapkan PSBB.

"Sehingga masih banyak kegiatan warga yang melanggar dan tidak ditertibkan" kata Abdul Rachmat kepada Tribun melalui pesan WhatsApp.

Abdul Rachmat mengatakan, PSBB yang sudah memasuki tahap kedua di Kota Makassar belum bisa menunjukkan penurunan angka Covid-19 di Makassar.

Rachmat menyebutkan, jika kondisi itu dibiarkan, jumlah korban Covid-19 akan terus bertambah.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved