Kisah Marbot Masjid Jami Nurul Mukminin
Kisah Marbot Masjid Jami Nurul Mukminin Terdampak Corona, 5 Tahun Bertugas Bagi Waktu dengan Kuliah
Selama penerapan PSBB di Kota Makassar, masjid-masjid ditutup untuk umat dan salat berjamaah ditiadakan. Marbot pun ikut terdampak kondisi ini.
Penulis: Ismail Suransi | Editor: Arif Fuddin Usman
Tapi terkadang ia tak bisa menolak, karena kerap dipaksa jamaah untuk menerima sedekah dari jamaah yang mampir salat.
"Saya sejak awal jadi marbot niatnya untuk mengabdikan diri di masjid. Jadi tidak pernah berniat menerima sedekah dari jamaah," katanya.
• Pernah Juara Copa Libertadores, Eks Timnas Chile Bawa PSM Runner-Up 2005, Begini Sosok Sergio Vargas
• Saat Puasa Ramadhan Alami Mimisan & Gusi Berdarah, Apa Batal? 5 Tips Anti Loyo Selama Ramadhan 2020
Walaupun begitu, ketika ada sedekah, ia tak membelanjakannya.
Tapi lebih ditabung untuk kemudian biaya sekolah dan kini sudah dipakai untuk kuliah.
"Alhamdulillah Ramadhan tahun sebelumnya saya bisa menabung untuk membiayai kuliah saya, namun sekarang ini tidak lagi," tambahnya.
Terkaiti dengan pandemi virus corona saat ini, Adrian hanya berharap segera berlalu.
Ia mengatakan rindu ramainya suasana salat berjamaah di dalam masjid di kala Ramadhan.
"Saya sangat merindukan suasana Ramadhan seperti tahun-tahun sebelumnya," ujarnya.
"Sangat banyak jamaah yang hadir dalam salat 5 waktu. Terlebih ketika salat tarawih dan salat subuh berjamaah," lanjutnya.
"Harapan saya, semoga wabah Covid-19 segera berakhir. Dan kita semua bisa beribadah di masjid lagi," pungkasnya. (*)
Laporan Wartawan Tribun Timur, Ismail Suransi