BPBD Ungkap Penyebab Utama Banjir di Sinjai hingga Rendam Rumah Sakit

TRIBUNSINJAI.COM, SINJAI UTARA - Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan mengungkapkan penyebab banjir di daerah itu karena curah hujan tinggi dan kota lebih rendah dari permukaan laut.

Kepala Seksi Kesiapsiagaan BPBD Sinjai, Syamsul Ahmad, Rabu (13/5/2020) menjelaskan bahwa penyebab utamanya yakni curah hujan yang tinggi.

Sejumlah drainase saluran air tidak mampu menampung debit air sehingga terjadi luapan.

Khusus di RSUD menjadi sumber luapan air karena area sekitar yang sistem drainase juga tidak mampu menahan debit air, utamanya di area perumahan di belakang RSUD.

"Area perumahan memang lebih tinggi sehingga terjadi luapan ke RSUD Sinjai," ujarnya.

Pantauan Tim BPBD Sinjai, air sudah surut sekitar pukul 06.30 Wita.

Pihak BPBD Sinjai juga mengingatkan masyarakat dengan membangun kesadaran untuk aktif dalam membersihkan lingkungan sekitar seperti penataan dan pemanfaatan drainase sistem saluran air.

Tidak membuang sampah di sembarang tempat yang bisa jadi mengakibatkan kebuntuan aliran air dari hulu ke hilir.

"Kepada masyarakat tentu kami berharap untuk tidak melakukan perubahan sistem dainase sehingga tidak mengindahkan amdal," katanya.

BPBD juga menyampaikan peringatan dini cuaca Sulawesi Selatan diperoleh dari BMKG Makassar yang menyebutkan bahwa hari ini mulai pukul 02.50 Wita, masih berpotensi hujan lebat disertai kilat dan petir.

Serta angin kencang di wilayah Kabupaten Bone (Barebbo, Bontocani, Cina, Kahu, Kajuara, Libureng, Palakka, Patimpeng, Ponre, Salomekko, Tanette Riatang, Tanette Riatang Barat).

Sinjai terjadi di Kecamatan Bulu Poddo, Pulau Sembilan, Sinjai Barat, Sinjai Selatan, Sinjai Tengah, Sinjai Timur, Sinjai Utara, Tellu Limpoe). Bulukumba (Herolangelange, Kajang) dan dapat meluas. (*)

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

(*)