Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Warga Kesulitan Internet

Ribuan Warga Desa Cenrana Baru Maros Kesulitan Internet, Pasang Tiang Bambu Cari Jaringan Belajar

Namun ternyata, belajar atau pertemuan lewat online tersebut justru membuat warga harus berfikir keras, mendapatkan jaringan internet.

Penulis: Andi Muhammad Ikhsan WR | Editor: Ansar
warga
Tiang bambu ramai berdiri di depan rumah warga Dusun Malaka, Desa Cenrana Baru, Kecamatan Cenrana, Maros. Di ujung tiang, diikatkan wifi provider tertentu. 

TRIBUN-TIMUR.COM -  Stay at home atau di rumah saja, merupakan salah aturan yang dikeluarkan pemerintah selama pandemi corona atau covid-19.

Warga diimbau untuk tidak keluar rumah kecuali ada hal terdesak. Hal tersebut dilakukan untuk memutus penyebaran corona.

Bahkan, proses perkantoran hingga belajar mengajar pun dilakukan secara online.

Namun ternyata, belajar atau pertemuan lewat online tersebut justru membuat warga harus berfikir keras, mendapatkan jaringan internet.

Seperti yang terjadi di Dusun Malaka, Desa Cenrana Baru, Kecamatan Cenrana Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Sejumlah warga terpaksa membeli fasilitas alat provider tertentu untuk memaksimalkan jaringan. 

THR ASN Tahun 2020 Pasti Cair Pekan ini, Pegawai Swasta Diminta Bersabar

Ngebut di Jalan Raya, Wanita ini Hubungan Badan dengan Oknum Polisi Sebagai Pengganti Hukuman

Alat tersebut bukannya disimpan di dalam rumah atau tempat aman. Tapi justru di pinggir jalan atau depan rumah.

Alat tersebut diikat di ujung tiang bambu yang telah disediakan. Cara tersebut harus dilakukan demi mendapatkan jaringan wifi. Meski sebenarnya tidak maksimal.

"Kami di Dusun Malaka, sangat kesusahan mendapatkan jaringan internet. Apalagi kondisi saat meminta, kita hanya bisa andalkan jaringan," kata seorang warga, Iqbal ibet.

"Untuk mencari jaringan , wifi kita diikat di ujung tiang bambu. Tak ada cara lain, kecuali keluar dari desa," katanya.

Selama pandemi corona, sejumlah tiang wifi tiba-tiba ramaikan depan rumah warga Malaka. 

Jika siang hari, jaringan tersebut tak maksimal. Warga baru bisa gunakan jaringan saat tengah malam. Itupun lemot.

"Persoalan jaringan internet di kampung kami, sudah lama terjadi. Kepala desa beberapa tahun lalu sudah mengusulan pembangunan jaringan internet, tapi diabaikan," kata Iqbal.

Dia meminta kepada pihak terkait untuk membangun jaringan internet di Desa Cenrana Baru, khususnya Dusun Malaka. 

Jenis wifi yang digunakan warga Desa Cenrana Baru, Kecamatan Cenrana, Kabupaten Maros
Jenis wifi yang digunakan warga Desa Cenrana Baru, Kecamatan Cenrana, Kabupaten Maros (warga)

Pasalnya, sejumlah murid hingga mahasiswa terhambat jika ingin belajar melalui online. Jaringan tidak mendukung.

Internet memang sangat susah di desa tersebut.

Bahkan menurut Iqbal, untuk sekadar menelepon saja, warga harus ke desa tetangga yang jaraknya 5 km untuk mendapatkan jaringan yang maksimal.

Kepala Desa Cenrana Baru, A Zaenal mengatakan,  susahnya jaringan di desanya membuat pekerjaan kantor terbengkalai.

"Apalagi saat sekarang ini serba online, ditambah keadaan saat ini dengan adanya pandemi covid-19 kita dibatasi untuk bepergian," katanya.

Dia mengaku sudah pernah mengajukan proposal permohonan pembangunan tower kepada salah satu provider penyedia layanan, namun sampai saat ini belum ada tanggapan.

 THR ASN Tahun 2020 Pasti Cair Pekan ini, Pegawai Swasta Diminta Bersabar

 Ngebut di Jalan Raya, Wanita ini Hubungan Badan dengan Oknum Polisi Sebagai Pengganti Hukuman

Sejumlah warga berusaha mencari jaringan menggunakan wifi .

"Caranya wifi tersebut diikat diujung bambu sebagai tiang dan mencari posisi dimana ada signal. Warga cukup senang kalau dapat jaringan walapun hanya sekedar bisa WhatsApp saja," katanya.

Kesulitan tersendiri dialami oleh para pelajar atau ahasiswa yang diliburkan karena adanya pandemi covid-19.

Seorang mahasiswa perguruan tinggi Swasta di Maros Ikhzan mengatakan, susahnya jaringan internet memaksa dirinya harus ke desa tetangga yang berjarak 5 km.

"Dalam seminggu saya kuliah online empat kali. Itupun terkadang terpaksa saya tidak mengikuti kuliah karena jaringan kurang bagus," ungkapnya.

Sekitar 2000 Warga yang tersebar di empat dusun di Desa Cenrana Baru, berharap agar ada penyedia jaringan yang mau membangun towerjaringan internet. (*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved