Profil Joice Lin, Pilot Wanita yang Tewas setelah Pesawat MAF Jatuh di Danau Sentani
Pesawat milik Mission Aviation Fellowship (MAF) jenis Kodiak 100 no reg K-100 PK-MEC dengan pilot Joice Lin warg USA jatuh di Danau Sentani Papua
Penulis: Nur Fajriani R | Editor: Anita Kusuma Wardana
Sosok Joyce Lin
Pilot yang menerbangkan pesawat naas ini adalah Joyce Lin, berkebangsaan Amerika Serikat. Jenazah Joice ditemukan di kedalaman 13 meter di Dananau Sentani.
Joyce menurut Pendeta Wandikbo adalah seorang pilot yang baru terbang di Papua meskipun Joice sudah sering terbang dengan pesawat kecil.
Website maf.org menyebutkan Joice Lin adalah seorang pilot dan spesialis IT.
Sebagai pilot, Joice terbang untuk membantu mengubah kehidupan orang-orang yang terisolasi dengan menyediakan penerbangan evakuasi medis untuk menyelamatkan jiwa manusia.
Joice melayani pengangkutan pasokan untuk pengembangan masyarakat, dan mengangkut misionaris, guru, dan pekerja bantuan kemanusiaan ke lokasi yang tidak dapat diakses.
Sebagai seorang spesialis IT, Joice mengatur dan memelihara jaringan komputer untuk memungkinkan para misionaris dan pekerja kemanusiaan untuk menghubungi pendukung mereka dan mengakses sumber daya di Internet.
Joyce dibesarkan di Colorado dan Maryland. Sejak usia muda ia melakukan pelayanan gereja injili lokal non-denominasi.
Pada usia delapan tahun Joice menunjukan ketertarikannya pada segala sesuatu yang berkaitan dengan komputer, terutama pemrograman komputer.
Ketertarikannya dalam penerbangan juga berkembang pada usia dini karena seorang tetangga pilot yang membawanya ke pertunjukan udara lokal.
Joice mengambil jurusan ilmu komputer di Massachusetts Institute of Technology (MIT) dan menerima gelar Sarjana Sains dan Magister Teknik dari MIT.
Karena minatnya dalam penerbangan, ia juga memperoleh sertifikat pilot pribadi saat masih kuliah.
Setelah lulus, Joice bekerja selama lebih dari satu dekade sebagai spesialis komputer hingga berposisi sebagai Direktur Teknis di perusahaan komersial.
Selama waktu itu Joice merasa terpanggil untuk menghadiri seminari dan mendaftar di Seminari Teologi Gordon-Conwell, akhirnya lulus dengan gelar Master of Divinity. Saat di seminari, Joyce menemukan ada penerbangan misi.
Ia terkejut menemukan sebenarnya ada pekerjaan yang menggabungkan minatnya dalam komputer, penerbangan, dan pelayanan Kristen.