Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Rumah Ramadhan

Keluarga Qur'ani

Ditulis Firdaus Muhammad, Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) UIN Alauddin Makassar dan Ketua Komisi Dakwah MUI Sulsel.

Editor: Jumadi Mappanganro
Dokumen Firdaus Muhammad
Dr Firdaus Muhammad (Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar dan Ketua Komisi Dakwah MUI Sulsel) 

Oleh : Firdaus Muhammad
Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) UIN Alauddin Makassar dan Ketua Komisi Dakwah MUI Sulsel.

"Jangan jadikan rumahmu seperti kuburan, rumah yang di dalamnya tidak dibaca Alquran".

Sabda Nabi itu sebagai pengingat untuk menghidupkan tradisi tadarus dan khatam Alquran di rumah-rumah umat Islam.

Alquran sebagai hudan lilnnas, pedoman bagi manusia.

Setiap individu muslim menjadikanya bacaan mulia yang menentramkan jiwa, membukakan arah jalan benar, menjadikanya alfurqan, penasihat untuk membedakan baik dan buruk.

Ketika MUI Kritisi Pemerintah

VIDEO: Bandara Sultan Hasanuddin Makassar Resmi Dibuka, Calon Penumpang Wajib Rapid Test

Selama Alquran dijadikan petunjuk yang dipedomani, niscaya hidup terarah ke jalan yang diridha Allah Swt.

Demikian halnya, momentum 17 Ramadan ini, setiap keluarga sejatinya membangun rumah tangganya dengan nilai-nilai Alquran sehingga terbentuk keluarga qur'ani.

Keluarga yang selalu mendawamkan tadarus Alquran, mengaji bersama hingga mendalami maknanya.

Ketenteraman hidup dan harmonisasi selalu hadir dalam keluarga qurani tadi. Sebab salah satu kemukjizatan Alquran adalah menenangkan qalbu yang galau.

Alquran selalui sesuai dengan setiap keadaan. Bersedih, bergembira, mendapat musibah atau nikmat, Alquran selalu hadir "berdialog" dengan orang yang membacanya.

Bayangkan dalam satu keluarga, ayah, ibu dan anak-anaknya berlomba khatamkan Alquran di bulan Ramadan ini.

Setiap sudut rumah menggema kalam ilahi. Malaikat-malaikat pencatat kebaikan hadir sebagai saksi.

Yakinlah, dalam keluarga mereka senantiasa hadir kedamaian karena jiwa anggota keluarga mendapatkan ketenangan karena lisannya basah melantunkan ayat-ayat Allah.

Keluarga harmonis, keluarga qur'ani. Sebaliknya. Bayangkan sebuah rumah yang didalamnya tidak pernah terdengar lafaz-lafaz Alquran, gersang, sumpek, mudah tersulut emosi, konflik, salahpaham, hatinya mati.

Sebab jiwa-jiwa penghuni rumah itu tidak membaca Alquran, laksana kuburan.

VIDEO: Pasien Covid-19 Polman Senam Pagi di Ruangan Isolasi

Ibadah Puasa Ternyata Dapat Tingkatkan Imunitas Tubuh, Termasuk Saat Ramadhan! Ini Bukti Penelitian

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved