Update Corona Sulsel
Update Corona Sulsel Sabtu 9 Mei, PDP Meninggal Tembus 100-an, Penjual & Pembeli di Pasar Rapid Test
Cek Info Corona Sulsel dan data pasien positif Corona Sulsel, Kota Makassar gelar Rapid Test massal menyasar pembeli dan penjual di pasar
Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Mansur AM
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Cek Info Corona Sulsel dan data pasien positif Corona Sulsel, Kota Makassar gelar Rapid Test massal menyasar pembeli dan penjual di pasar
Wabah Covid-19 di Sulawesi Selatan belum menunjukkan tanda landai hingga Sabtu (9/5/2020).
Bahkan angka pasien meninggal dunia yang berstatus PDP atau Pasien Dalam Pengawasan sudah tembus angka 100-an di Sulsel.
Tepatnya 101 PDP meninggal dunia.
Terbanyak PDP dari Kota Makassar.
Informasi terbaru terkait penanggulangan Virus Corona di Sulawesi Selatan terus diperbarui Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Diskes Sulsel).
Berdasarkan dari data web https://covid19.sulselprov.go.id pada Jumat (8/5/2020) sekitar pukul 18.17 Wita memperlihatkan jumlah pasien positif Corona naik dari 684 pasien menjadi 708 pasien. Artinya bertambah 24 pasien.
Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan, Muhammad Ichsan Mustari mengatakan dari 331 spesimen yang diuji, ada 24 yang positif.
"Dari 24 pasien positif yang bertambah, pasien Makassar ada 11, Maros tiga pasien, Lutim tiga pasien, Soppeng empat pasien, Luwu, Gowa dan Bekasi masing-masing satu pasien," kata Dokter Ichsan via video conference, Jumat malam.
Sementara untuk pasien sembuh naik dari 250 pasien menjadi 256 pasien. Artinya naik enam pasien.
Begitu juga untuk pasien meninggal, naik dari 146 pasien menjadi 148 pasien atau bertambah dua pasien.
Dari 148 pasien meninggal, 101 pasien di antaranya merupakan PDP dan 47 sisanya merupakan pasien positif Corona.
Bila dipresentasekan, dari 708 pasien positif Corona:
47 pasien (6,6%) meninggal
Sembuh 256 pasien (36,2%) dan
405 pasien (57,2%) masih dirawat
Sementara itu, untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP) naik dari 1.037 pasien menjadi 1.067 pasien. Artinya bertambah 30 pasien.
Dari 1.067 PDP, ada 101 pasien (9,5%) meninggal,
735 pasien (68,9%) non Covid-19 dan
sisanya 231 pasien (21,4%) dalam tahapan follow up di rumah sakit rujukan dan penyangga.
Sedangkan Orang Dalam Pemantauan (ODP) naik dari 4.206 orang menjadi 4.295 orang. Artinya naik 89 orang.
Dari 4.295 ODP, ada 840 orang (19,6%) dalam proses pemantauan, dan 3.455 orang (80,4%) selesai pemantauan.
Penjual dan Pembeli di Pasar Akan Dites Covid-19
Rapid tes secara massal akan digelar di Kota Makassar, Selasa (12/5/2020) mendatang. Sasarannya adalah pengunjung dan pedagang di 16 pasar tradisional di Kota Makassar.
Rapid test ini rencananya digelar selama 4 hari. Mulai 12 hingga 15 Mei 2020. Dalam sehari, empat pasar akan didatangi oleh petugas untuk melakukan rapid test.
Direktur Operasional Perusahaan Daerah (PD) Pasar Makassar Raya, Saharuddin Ridwan mengatakan, rapid test bakal difokuskan kepada para pedagang dan para karyawan di kantor unit pasar. Jumlahnya masih didata dan bakal diajukan ke Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Makassar.
Menurut Saharuddin, semua pasar cukup berpotensi menularkan wabah virus corona. Karena transaksi jual beli secara langsung masih ramai terjadi meski sedang dalam penerapan PSBB.
Pasar yang akan dijadikan sasaran rapid test adalah, Pasar Terong, Pa'baeng-baeng, serta Pasar Pannampu. Pasar darurat yang cukup ramai, seperti Pasari Cidu’ juga akan menjadi sasaran rapid test.
30 Ribu Rapid Test
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, Muhammad Ichsan Mustari mengatakan, total rapid test yang disediakan sekitar 30 ribu.
"Pembagiannya terbanyak tentu di Makassar. Rencananya Selasa (12/5/2020) bila persiapannya mantap. Ini diarahkan beberapa kelompok masyarakat yang masuk risiko," katanya.
Bila sebelumnya digelar di Makassar, dimana masyarakat yang memiliki riwayat kontak dengam positif. Rapid test massal ini berbeda.
"Kita akan rapid test massal di pasar. Utamanya pedagang, lalu ojol, terus toko besar yang diizinkan buka, tukang parkir. Kenapa mereka? Pekerjan mereka selain mudah terjangkit, juga mudah menjangkiti," kata dokter Ichsan.
Saat diadakan rapid test, mereka yang hasilnya rekatif akan di bawah ke Swiss-Belhotel Makassar, Almadera Hotel Makassar, dan Harper Makassar untuk diisolasi selama 14 hari.
"Pemprov sudah menunjuk beberapa hotel sebagai karantina Orang Dalam Pantauan dan Orang Tanpa Gejala," katanya.
Sebelumnya, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah, mengatakan, rapid test ini untuk memastikan bahwa penjual tidak terjangkit Covid-19 dan tidak menular kepada pembeli.
"Apa yang kita fokus adalah daerah-daerah episentrum penularan. Yang kedua adalah kita akan menyisir pasar-pasar terutama penjual, ojol dan sebagainya," kata Nurdin Abdullah di Swiss-Belhotel, Rabu (6/5/2020).
Ia mengungkapkan, Pemprov Sulsel saat ini memiliki rapid test cukup banyak, yang merupakan sumbangan dari PT Vale Indonesia.
"Tadi kita sudah putuskan, kebetulan kita punya rapid test cukup besar, makanya melakukan rapid test kepada seluruh masyarakat, ini secara massif dan kita berharap satu hari bisa selesai," jelasnya.
Olehnya itu, Gubernur Sulsel meminta kepada Dinas Kesehatan Sulsel melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Makassar dan Gowa, agar turun bersama melakukan rapid test.
"Makanya saya minta Kadis Kesehatan berkoordinasi dengan Dinas kesehatan Makassar dan Gowa supaya kita serentak turun bersama-sama," pungkasnya.
"Inikan dalam rangka memutus rantai penularan, tentu kita harus lebih massif lagi mencari orang-orang yang menyebarkan virus itu termasuk ODP OTG," tutupnya.
Distribusi Pasien Positif Corona di Sulsel, Jumat (8/5/2020)
1. Makassar 377 pasien
2. Gowa 48 pasien
3. Maros 40 pasien
4. Luwu Utara 25 pasien
5. Sidrap 21 pasien
6. Parepare 15 pasien
7. Luwu Timur 15 pasien
8. Pangkep 10 pasien
9. Soppeng 9 pasien
10. Sinjai 7 pasien
11. Pinrang 6 pasien
12. Bone 5 pasien
13. Takalar 5 pasien
14. Bulukumba 5 pasien
15. Enrekang 4 pasien
16. Tana Toraja 3 pasien
17. Luwu 3 pasien
18. Selayar 2 pasien
19. Wajo 1 pasien
20. Jeneponto 1 pasien
21. Palopo 1 pasien
22. Bantaeng 1 pasien
23. Barru 1 pasien
24. KM Lambelu 92 pasien
25. Luar Sulsel: 11 pasien
Jumlah: 708 pasien.