OPINI
Manusia Domestik
Covid-19 dan teknologi internet, mengubah rumah yang selama disebut sebagai ruang domestik menjadi ruang publik.
Oleh: M Ghufran H Kordi K
Pengamat Sosial
Penyebaran Covid (Coronavirus disease)-19, penyakit yang disebabkan oleh virus SARS CoV-2, mengubah kehidupan sosial masyarakat di seluruh dunia.
Masyarakat diminta untuk menjaga jarak (physical distancing), melakukan pembatasan sosial (social distancing), bekerja di rumah (work from home), hingga rumah-rumah ibadah pun harus ditutup sementara untuk memutus rantai penyebaran virus.
Di beberapa negara harus dilakukan penutupan wilayah (lockdown) untuk menghentikan virus yang menginfeksi berbagai manusia, bangsa, dan tanpa mengenal batas wilayah.
Virus bergerak mengikuti perpindahan manusia, dan dengan cepat menyebar karena kerumunan atau kontak antarmanusia.
Pekerja Domestik
Karena itu, berdiam di rumah, beribadah di rumah, bekerja di rumah, belajar di rumah, menjadi orang rumahan, adalah cara efektif untuk memutus penyebaran Covid-19.
Jadilah sebagian besar manusia sebagai pekerja di rumah atau pekerja domestik. Kata ‘domestik’ berasal dari kata Latin domus yang berarti ‘rumah’, jadi manusia adalah makhluk yang hidup di dalam rumah atau terdomestikasi.
• Inilah Benua yang Masih Terbebas Virus Corona, Dijuluki Tempat Teraman dan Dihuni 5.000-an Orang
Anehnya, selama ini istilah domestik, ruang domestik, dan pekerja domestik ditujukan kepada perempuan.
Ketika dihubungkan dengan pekerjaan, maka pekerja domestik dianggap sebagai kerja rendahan atau bukan pekerjaan, sehingga dibayar murah.
Karenanya istilah pembantu rumah tangga masih selalu digunakan dibandingkan istilah pekerja rumah tangga (PRT).
Kegiatan-kegiatan nonbiologis seperti memasak, mencuci piring, mencuci pakaian, merawat rumah, menjaga anak, dan sebagainya dianggap sebagai pekerjaan domestik. Dianggap pekerjaan perempuan di dalam rumah.
Ketika seorang perempuan melakukan pekerjaan yang sama di luar rumah (di rumah orang lain), bahkan melintasi negara, seperti yang dilakukan oleh tenaga kerja Indonesia (TKI) di berbagai negara.
Tetap dianggap sebagai pekerja domestik. Sementara pekerjaan yang sama, ketika dilakukan oleh seseorang di ruang publik, misalnya di hotel, maka pekerja tersebut dikategorikan sebagai karyawan atau pegawai hotel.
Beban Perempuan
Apa konsekuensinya ketika pekerjaan-pekerjaan tersebut di anggap sebagai pekerjaan perempuan dan domestik. Pertama, beban perempuan dan anak perempuan.
Pekerjaan di dalam rumah dianggap dan dibebankan kepada perempuan dan anak perempuan.