Update Corona Lutra
Gagal RDP Soal Rp 32,8 Miliar Dana Covid-19, Pemuda Luwu Utara Layangkan Mosi Tidak Percaya DPRD
Pernyataan itu disampaikan di pintu masuk gedung yang berada di Jl Simpurusiang, Kelurahan Bone Tua, Kecamatan Masamba, Jumat (8/5/2020).
Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Sudirman
TRIBUNLUTRA.COM, MASAMBA - Sejumlah pemuda Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, menyampaikan mosi tidak percaya kepada DPRD setempat.
Pernyataan itu disampaikan di pintu masuk gedung yang berada di Jl Simpurusiang, Kelurahan Bone Tua, Kecamatan Masamba, Jumat (8/5/2020).
Mereka bahkan membuat seleberan bertuliskan mosi tidak percaya DPRD, ganti pimpinan DPRD Luwu Utara, dan transparansikan dana Covid-19.
Salah satunya Hasbudi. Ia mengaku melayangkan mosi tidak percaya ke DPRD setelah tidak adanya lanjutan rapat dengar pendapat (RDP) soal anggaran penanganan Covid-19 Rp 32,8 miliar.
Padahal pada Rabu (6/5/2020) kemarin, telah disepakati RDP dilanjutkan hari ini, Jumat (8/5/2020).
"Kami sangat menyayangkan sikap DPRD yang seolah-olah mengesampingkan kepentingan masyarakat melalui RDP yang dilaksanakan hari Rabu kemarin," tegas Hasbudi.
Menurut mantan Ketua Himpunan Kerukunan Mahasiswa Luwu Utara, pada saat RPD Rabu kemarin, disepakati bahwa akan dilakukan RDP berikutnya melibatkan beberapa pihak dan Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Luwu Utara.
"Namun kenyataannya sampai hari ini DPRD tidak menunaikan kesepakatan tersebut," keluhnya.
Hasbudi menambahkan, saat ia menemui ketua dan wakil ketua DPRD, mereka menyebut RDP ditunda sampai batas waktu yang belum ditentukan.
"Malah pimpinan DPRD juga manyampaikan bahwa ada teguran dari Polda Sulsel, terkait seringnya DPRD Luwu Utara kumpul-kumpul dan mengindahkan imbauan physical distancing," katanya.
Sebelumnya, legislator Partai Kebangkitan Bangas (PKB), Riswan Bibbi, ikut mempertanyakan kebenaran anggaran tersebut.
"Apakah anggaran itu betul-betul ada, ataukah anggaran itu sudah dibelanjakan ke bawah. Karena salah satu peruntukkan dari pemotongan anggaran ini adalah bagaimana menambah insentif para medis," kata dia.
Hanya saja, lanjut Riswan, sampai saat ini dirinya belum menemukan adanya penambahan insentif dari beberapa tenaga medis yang dia tanya.
"Mereka menjawab, kami belum menerima tambahan insentif. Ini salah satu gambaran bahwa sesungguhnya anggaran Rp 32,8 miliar itu belum ada," ucap Ketua DPC PKB Luwu Utara.
Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani pada syukuran HUT ke-21 daerahnya mengaku telah melakukan refocusing dan realokasi APBD tahun 2020 untuk penanganan Covid-19.