KTP Palsu WNA
Punya KTP Palsu dan Tidak Pernah Direkam, Mister Wang WNA Asal China Dilaporkan Babinsa ke Polda
Pada Senin (5/5/2020) kemarin seharusnya Mister Wang diperiksa penyidik polda setempat namun ia tidak memenuhi panggilan tersebut.
Discapil Kendari bantah lakukan perekaman Kepala Dinas Catatan Sipil Kota Kendari Asni Bonea yang dikonfirmasi membenarkan tentang kepemilikan kartu penduduk palsu yang dimiliki Mister Wang.
Dia mengaku sudah menerima laporan dari warga dan langsung melakukan verifikasi
"Setelah kami mengecek, kami tidak menemukan adanya kesesuaian data soal identitas Wawan Razak Saputra. Kami tidak ditemukan data soal sidik jari, retina, dan bentuk wajah yang sesuai," ujar Asni Bonea dihubungi, Selasa (5/5/2020).
Dijelaskan Asni, Wawan Razak Saputra tidak pernah melakukan perekaman di Kantor Catatan Sipil.
• Salat Idul Fitri Dilaksanakan di Rumah Akibat Corona, Bagaimana Hukumnya dan Apakah Sah?
• Minum Air Es atau Hangat, Mana Lebih Bermanfaat Bagi Tubuh?
Pihaknya pun sudah mengeluarkan surat keterangan resmi kepada pelapor untuk diteruskan ke Polda Sultra, dan surat itu sudah berada di meja penyidik Polda Sultra.
Hal yang sama juga diungkapkan Lurah Bende, Amir Yusuf.
KTP palsu yang dimiliki Mister Wang alias Wawan Saputra Razak dengan alamat tempat tinggal di Kelurahan Bende, Kecamatan Kadia, Kota Kendari, Sultra itu tidak benar.
Amir mencurigai ada permainan orang tertentu di luar staf kelurahan di balik pembuatan KTP tersebut.
"KTP dari Wawan Saputra Razak itu tidak betul, di wilayahku tidak RT 1 RW 3. Yang ada RT 1 RW 1, saya bisa pastikan tidak diketahui kelurahan karena kalau diketahui pasti ada pembenaran alamat. Saya pastikan ada permainan orang luar untuk pembuatan KTP-nya," ungkap Amir saat dikonfirmasi via telpon, Selasa (5/5/2020).
Selain itu, kartu keluarga Mister Wang alias Wawan Saputra Razak juga tidak sesuai.
Di kartu keluarga tercatat RT 8 RW 1, mestinya RT 8 RW 3.
"Salah semua administrasinya, termasuk domisilinya yang terbit saya lihat. Di domisili itu ternyata yang bertanda tangan bukan Sekretaris saya yang mencantumkan atas nama Ardiansyah, sementara nama Seklur saya itu Bastian Tahir, ini sudah mengada-ngada," ujarnya.
Lebih lanjut, Amir menyatakan kesiapannya untuk memenuhi panggilan dari Polda Sultra terkait pembuatan KTP palsu tersebut. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Diduga Miliki KTP Palsu, WNA Asal China di Sultra Dilaporkan ke Polisi",