ILC
Mahfud MD Babak Belur di ILC; Mardani, Sudjiwo & Karni Ilyas Sebut Rencana Menkopolhukam Berbahaya
Mahfud MD 'Babak Belur' di ILC Tadi Malam, Pelonggaran PSBB Usulannya Disebut Merusak oleh Mardani Ali Sera, Sudjiwo Tedjo hingga Karni Ilyas
TRIBUN-TIMUR.COM - Rencana relaksasi atau pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB) jadi sorotan di acara Indonesia Lawyers Club atau ILC.
Diketahui, relaksasi PSBB diucapkan oleh Menkopolhukam Mahfud MD.
Kini, gilirann politikus PKS Mardani Ali Sera yang mengkritik Mahfud MD dan memuji gerak Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam menangani Virus Corona atau covid-19.
Mardani Ali Sera mengkritik wacana relaksasi pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di sejumlah wilayah.
Di ILC (Rabu (6/5/2020), Mardani Ali Sera menganggap kebijakan itu justru akan menimbulkan masalah baru terkait Virus Corona.
Tak hanya itu, ia pun kembali mengungkit soal lambatnya tindakan yang diambil pemerintah di saat awal Virus Corona terdeteksi di Indonesia.
Padahal, menurut dia Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan justru sudah berusaha gerak cepat untuk menangani penyebaran Virus Corona.
Hal itu disampaikan Mardani Ali Sera melalui tayangan Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (5/5/2020).
"Yang berikutnya masuk ke apa alasan relaksasi? Kalau tadi disampaikan pertimbangannya ekonomi, ekonomi, ekonomi," ucap Mardani.
Menurut Mardani, kebijakan yang diambil pemerintah untuk menangani Virus Corona justru semakin merusak kondisi perekonomian.
Ia menilai, pemerintah terlalu lama dalam mengambil keputusan penanganan Virus Corona.
"Justru Bang Karni, nyuwun sewu sekali kepada Pak Jokowi, Pak Mahfud MD dan teman-temannya di kabinet, langkah-langkah pemerintah pusat selama ini merusak ekonomi," kata Mardani
Budayawan Sudjiwo Tedjo angkat suara soal ide pelonggaran atau relaksasi PSBB yang disampaikan Mahfud MD.
Seperti Karni Ilyas, Sudjiwo Tedjo berpendapat Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB justru harus diperketat.
Hal ini diungkapkan Sudjiwo Tedjo di acara Indonesia Lawyers Club atau ILC.
Budayawan, Sudjiwo Tedjo menolak wacana pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Sudjiwo Tedjo justru meminta agar pemerintah semakin memperketat PSBB untuk mencegah penyebaran Virus Corona makin meluas.
Hal itu diungkapkan Sudjiwo Tedjo saat menjadi narasumber di acara Indonesia Lawyers Club (ILC) pada Selasa (5/6/2020).
"Saya intinya tetap setuju bahwa Pembatasan Sosial Berskala Besar jangan dikendorkan, malah makin diperketat," kata Sudjiwo Tedjo.
"Karena kita cenderung makin lama cenderung makin biasa," imbuhnya.
Ia menilai, masyarakat kini banyak yang makin bosan dengan masalah Virus Corona.
Hal itu diungkapkan Sudjiwo Tedjo saat menjadi narasumber di acara Indonesia Lawyers Club (ILC) pada Selasa (5/6/2020).
"Saya intinya tetap setuju bahwa Pembatasan Sosial Berskala Besar jangan dikendorkan, malah makin diperketat," kata Sudjiwo Tedjo.
"Karena kita cenderung makin lama cenderung makin biasa," imbuhnya.
Ia menilai, masyarakat kini banyak yang makin bosan dengan masalah Virus Corona.
"Cuma saya mengingatkan Bang Karni ada bangsa-bangsa besar yang sebetulnya tidak punah karena perang loh."
"Saya mau mengingatkan itu kalau kita lihat suku (bangsa) Aztec, kita lihat Inca, kita lihat suku maya itu tidak punah karena perang loh, punah karena virus," ucap Sudjiwo Tedjo.
Lantas, Sudjiwo Tedjo memperingatkan agar semua pihak jangan sombong terkait Virus Corona.
"Jangan-jangan kita memang harus punah, memang kita enggak boleh sombong," ungkap dia.
Lalu, Sudjiwo Tedjo menyinggung lagi kehidupan-kehidupan sebelum manusia sekarang yang berlangsung tak cukup lama.
Sehingga, ia meminta agar semua pihak ingat bahwa semuanya kini bisa saja punah.
"Homo Sapiens itu umurnya baru 200 ribu tahun loh, umur Homo Erectus 2 juta tahun."
Sebelumnya, melalui tayangan YouTube TV OneNews, Senin (4/5/2020), Karni Ilyas menyatakan wacana itu tak selayaknya dilakukan untuk menangani penyebaran virus Corona.
Apalagi, menurut dia masyarakat kini sudah begitu siap menghadapi perpanjangan PSBB.
Pada kesempatan itu, mulanya Karni Ilyas menyinggung soal kisruh data penerima bantuan sosial (bansos) bagi warga terdampak virus Corona.
Ia pun menyoroti aksi pemotongan bansos yang terjadi di sejumlah wilayah.
"Jadi data ini yang kita lemah selama ini dan itu juga ditambah lagi saya dengar ada pemotongan di wilayah Tangerang oleh RT," kata Karni Ilyas.
"Ini yang jadi ramai lagi, di Depok juga ada. Kalau di Depok katanya dipotong karena banyak warganya yang tidak kebagian."
"Jadi yang kebagian dipotong lagi agar bisa diratakan," sambungnya.
Karni Ilyas mengatakan, setiap kepala daerah berkewajiban menjaga bansos agar benar-benar sampai ke warga yang membutuhkan.
"Dan tentu saja di daerah lain banyak kejadian ini, tapi yang penting sekali itu bagaimana setiap kepala daerah menjaga bantuan sosial itu bisa lancar," kata dia.
Melanjutkan penjelasannya, Karni Ilyas lantas menyinggung soal wacana relaksasi PSBB yang dicanangkan pemerintah.
Ia menilai, wacana tersebut merupakan hal yang lucu karena masyarakat kini justru mulai serius menaati aturan PSBB.
Artikel ini telah tayang di tribunkaltim.co dengan judul ILC, Sudjiwo Tedjo - Karni Ilyas Sependapat, Beber Ide PSBB Mahfud MD Salah, Ibarat Nikah Sama Raisa, https://kaltim.tribunnews.com/2020/05/06/ilc-sudjiwo-tedjo-karni-ilyas-sependapat-beber-ide-psbb-mahfud-md-salah-ibarat-nikah-sama-raisa?page=2.