Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Klaster Corona Sulsel

Tentang Klaster Ponpes Al Fatah Jawa Timur Kini Jadi Pusat Penyebaran Corona Sulsel dan Nusantara

Inilah Ponpes Al Fatah Temboro atau Ponpes Al-Fatah Magetan Jawa Timur, Klaster Corona baru di Luwu Utara Sulawesi Selatan dan Indonesia

Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Mansur AM
Muh abdiwan/Tribun Timur
Ilustrasi pasien Covid-19 mendapat perawatan 

TRIBUNLUTRA.COM, MASAMBA - Tim Gugus Covid-19 Luwu Utara, Sulawesi Selatan menyebut santri Pesantren Temboro Jawa Timur salah satu klaster penyebaran Corona di Luwu Utara.

Kasus positif Corona Luwu Utara berawal dari sejumlah santri dari Pesantren Temboro Jawa Timur pulang kampung atau mudik ke Lutra.

Dan kabupaten yang tadinya nol kasus positif langsung bertambah. 

VIRAL 15 Ramadhan 2020 Hari Jumat Hadis Sebut Muncul Dukhan Terjadi Huru-hara, Ini Penjelasan Ustad

Kabar Buruk untuk PNS, Jokowi Setuju Sri Mulyani Tunda Gaji 13 & Tunjangan Kinerja Juga Batal Naik

Sebanyak 17 santri positif terpapar Virus Corona (Covid-19) di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, merupakan klaster Temboro sekaligus hasil contact tracing kasus pertama.

"Kasus positif pertama sementara dikarantina di Makassar. Kemudian kita lakukan contact tracing," ujar Juru Bicara Pemkab Luwu Utara untuk Penanganan Covid-19, Komang Krisna, Sabtu (2/5/2020) malam.

Lalu dilakukan pemeriksaan PCR tahap pertama terhadap 15 santri dan hasilnya ada dua santri yang positif.

Posisinya di Bone-bone.

VIRAL 15 Ramadhan 2020 Hari Jumat Hadis Sebut Muncul Dukhan Terjadi Huru-hara, Ini Penjelasan Ustad

Kabar Buruk untuk PNS, Jokowi Setuju Sri Mulyani Tunda Gaji 13 & Tunjangan Kinerja Juga Batal Naik

Kemudian, pada pemeriksaan PCR tahap kedua, ada 41 santri yang diambil sampel swab hidung dan tenggorokannya.

Hasilnya telah dikeluarkan BBLK Makassar, 17 kasus terkonfirmasi positif Covid-19.

"Kami mendapatkan informasi ini langsung dari Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan melalui sambungan telepon seluler," ujar Komang.

17 santri bersama dua santri asal Bone-bone kemudian dibawa ke Makasssar untuk dikarantina di Swiss-Bellhotel.

Komang menambahkan, pada awalnya ada 73 santri dari Temboro yang dilaporkan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan kepada Pemkab Luwu Utara.

73 santri itu telah menjalani rapid test setiba di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar.

Hasil rapid test yang didapatkan waktu itu adalah satu kasus reaktif, sementara kasus lainnya non reaktif.

Sehingga pihak Bandara Sultan Hasanuddin dan Dinas Kesehatan Sulsel merekomendasi santri non reaktif pulang ke rumahnya masing-masing di Luwu Utara.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved