Update Corona Bantaeng
Imbas Corona, Koperasi Akar Tani Bantaeng Terancam Merugi Rp 680 Juta
Koperasi Akar Tani di kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan (Sulsel) terancam merugi hingga ratusan juta rupiah.
Penulis: Achmad Nasution | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUNBANTAENG.COM, BANTAENG - Koperasi Akar Tani di kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan (Sulsel) terancam merugi hingga ratusan juta rupiah.
Ini menyusul sebanyak delapan ton bahan baku kopi dalam bentuk green bean yang sudah dibeli terancam gagal terjual akibat Covid-19.
Ketua Koperasi Akar Tani Bantaeng, Hasri, Sabtu (2/5/2020) mengaku sangat kesulitan dalam mendapatkan pasar untuk menjual bahan baku kopi.
Ia mengungkapkan, besaran kerugian yang akan dialami hingga Rp 680 juta. Apalagi bahan baku kopi hanya dapat bertahan selama 60 hari.
"Kami punya stok 8 ton bahan baku kopi, tetapi akibat adanya pandemi ini, pasar tidak ada sehingga terancam merugi sekitar Rp 680 juta," tuturnya.
Ditambah lagi, ia harus membayar angsuran Rp 20 juta per bulan dari kredit modal Rp 1,6 miliar yang ia dapat dari Kementerian Kehutanan.
Tak sampai disitu, potensi yang akan diakibatkan Pandemi Covid-19 ini juga mengancam 84 pekerja Koperasi Akar Tani kehilangan pekerjaan.
"Modelnya tidak diistirahatkan, tetapi akan otomatis tidak bekerja kalau produksi tidak dilakukan," ujarnya.
Untuk itu, ia sangat berharap bantuan dari Pemerintah Kabupaten Bantaeng dapat membantu dalam hal pemasaran.
Ia juga berharap, dapat keringanan angsuran selama masa Pandemi Covid-19.
Sebelumnya, sempat dilakukan mediasi dengan salah satu perusahaan, namun jelang kesepakatan perjanjian kerja sama tiba-tiba dibatalkan dengan alasan Covid-19.
"Ada mediasi yang dilakukan, namun jelang perjanjian kerja sama, ada Covid-19 dan akhirnya tidak jadi," ujarnya.
Di konfirmasi terpisah, Koordinator LSM Balang Institute Bantaeng, Adam mengatakan, petani kopi di Bantaeng juga akan merasakan dampak apabila Koperasi Akar Tani mengalami kerugian.
Sebab, hanya koperasi Akar Tani yang membeli hasil panen kopi petani dengan harga yang tinggi sesuai kualitas kopi mereka.
Pedagang yang lain hanya dapat membeli kopi petani dengan harga yang sangat murah.