Perjalanan Karier Erwin Prasetya, Mantan Bassis Dewa 19 yang Meninggal Dunia
Erwin Prasetya yang merupakan seorang musikus, komposer, serta penulis lagu meninggal dunia.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Anita Kusuma Wardana
TRIBUNTIMURWIKI.COM- Industri musik tanah air kembali berduka.
Erwin Prasetya yang merupakan seorang musikus, komposer, serta penulis lagu meninggal dunia.
Kabar tersebut disampaikan langsung oleh pengamat musik tanah air, Stanley Tulung.
Melalui sosial medianya, Stanley mengunggah foto Erwin dan kabar soal kepulangannya.
Dilansir dari Tribunnews.com, Erwin menghembuskan napas terakhirnya, Sabtu (2/5/2020) waktu subuh.
Stanley mengaku mendapatkan informasi itu dari Yuril Ayunir serta para musisi di Surabaya.
"Innalillahi wainnailaihi rojiun
Telah berpulang Erein Prasetya, ex DEWA 19.
Semoga arwahnya diterima disisi-NYA, Selamat jalan Win.
Karyamu akan kami kenang
Info by Yuril Ayunir dan teman2 musisi Surabaya," tulis Stanley.
Menurut rilis yang diterima Tribunnews, almarhum meninggal di RS. Asih Ciputat, karena pendarahan di lambung.
Jenazah rencana akan diterbangkan ke Surabaya dan dimakamkan di Keputih.
Profil
Dilansir dari wikipedia, Erwin Prasetya lahir di Surabaya, 29 Januari 1972.
Ia adalah musikus, komposer dan penulis lagu Indonesia.
Erwin Prasetya lahir di Surabaya, Jawa Timur, Indonesia sebagai anak bungsu dari lima bersaudara dari pasangan Miroen Kuswandono dan Cut Mia Agustina.
Ayahnya yang mengenalkan musik kepadanya. Ratusan kaset dari berbagai genre musik memengaruhi hari-hari masa kecil hingga remajanya.
Alat musik pertama yang dikenalnya adalah trio tenor drum ketika menjadi anggota drum band di SDN Ketabang Surabaya.
Gitar mulai dicobanya ketika pacar kakak perempuannya yang kedua yang juga aktif di grup musik mengajarkan kepadanya.
Koleksi musik fusion seperti Chick Corea, Casiopea, John Patitucci, Uzeb menjadi referensi awalnya.
Karier musik
Dewa 19
Bersama teman-teman akrabnya di SMPN 6 Surabaya, yaitu Ahmad Dhani, Andra Junaidi, dan Wawan Juniarso Erwin membentuk grup musik Down Beat yang mengusung musik fusion.
Mereka sering mengikuti lomba-lomba band dan memenangkannya.
Pada tahun 1992 Down Beat berganti nama menjadi Dewa dan mengeluarkan album pertamanya yang berjudul 19. Alasan pengambilan judul ini adalah karena sebagian besar anggota grup berumur 19 pada saat itu.
Erwin banyak berandil menciptakan hit saat bergabung di Dewa 19.
Antara lain Kirana yang menceritakan kisah hidup dan keluhannya saat terjerat narkoba. Kamulah satu-satunya adalah ungkapan cintanya kepada kekasih hatinya yang dicintainya hingga kini. Kedua lagu tersebut ada dalam album Pandawa Lima.
Restoe Boemi adalah hit di dalam album Terbaik Terbaik. Tahun 2002 Erwin mengundurkan diri dari Dewa 19 dikarenakan ketidak cocokan dengan manajemen Dewa 19.
TIC band
Tidak bisa diam tanpa bermusik, Erwin kemudian menyibukkan diri dengan menjadi additional player (pemain cabutan) untuk album ketiga TIC band, Suara Anak Adam (rilis tahun 2003).
Keputusan untuk memakai Erwin disepakati TIC band seminggu setelah Erwin hengkang dari Dewa 19.
KLa Project
Ketika masa vakum setelah hengkang dari Dewa 19, Erwin bergabung dengan KLa Project yang dimotori oleh Katon Bagaskara.
Album yang dikeluarkan adalah New Chapter.
EVO Band
Pada 2006 Erwin memproduserkan grup musik yang dinamai EVO Band.
Nama ini diartikan evolusi. Evolusi musik rock Indonesia. Band ini yang terdiri dari Helda (Vocal), Adnil Faisal (gitaris)/ Eks Base Jam, Didit Saad (gitaris) / Eks Plastik, Angga Tarmizi (keyboard & syntetizer) / Eks Bullet, Ronald Fristianto (drummer) / Eks GIGI Band dan DR PM. Grup ini merekrut vokalis dengan cara audisi yang ditayangkan di siaran televisi.
Album eVo dimulai dengan instrumentalia dalam Prelude yang merupakan opening song album ini, kemudian Agresif merupakan theme song Reinkarnasi,Dia dan Aku, Telah Berlalu, Amalia, Evolution, Space Bound, Takkan Lagi, Stop, Kepala Batu.
Matadewa
Bergabung dengan kawan lamanya sebagai drummer dari masa awal Dewa 19, yaitu Wawan Juniarso terbentuklah grup Matadewa pada tahun 2009. Di grup ini bergabung Erwin Prasetya (bassist), Wawan Juniarso (drummer),Yuda (gitaris),Roby Zoelky(vokalis).
Grup ini mengusung lagu Aku dan Laguku, Jamilah, Kirana,Cintamu Cintaku, Avril, Sehidup Semati, Kuingin, Kembali seperti Dulu, Nikmatilah Diriku, Tuhan Tolonglah....
Data Diri:
Nama: Erwin Prasetya
Nama lain: Erwin Prast
Lahir: 29 Januari 1972
Tempat Lahir: Surabaya, Indonesia
Pekerjaan: musisi
Tahun aktif: 1992 - sekarang
Mempengaruhi: Dewa 19, TIC band, KLa Project, EVO Band, Matadewa
Pasangan: Miranda Prasetya
Anak: Jaco Ahmad Prasetya, Salsabila Balqis Prasetya, Amalia Alhamdaniyah Prasetya, Kaiser Zulkarnain Prasetya
Situs resmi https://www.erwinprasetya.com
Anggota:
Matadewa
EVO Band
Mantan anggota:
Dewa 19
KLa Project
TIC Band
Diskografi
Bersama Dewa 19
Dewa 19 (1992)
Format Masa Depan (1994)
Terbaik Terbaik (1995)
Pandawa Lima (1997)
The Best Of Dewa 19 (1999)
Bintang Lima (2000)
Cintailah Cinta (2002)
Penghargaan/Awards
Nominator Penghargaan FFI untuk Tata Musik Terbaik 2005 film Virgin: Ketika Keperawanan Dipertanyakan produksi Starvision .
Menerima penghargaan "Pencipta Lagu Terbaik" Anugerah Musik Indonesia 1997 untuk lagu Kirana - Dewa 19
Menerima penghargaan "Bassist Terpopuler" versi majalah NewsMusik tahun 2000.
Jingle Maker TV Commercials
TVC Lifebuoy Superdad (2009)
TVC Permen Gulas - Syahrini (2013)
TVC Kota Harapan Indah - Rumahku Istanaku (2014)
TVC Sumatra 36 - Apartment Surabaya Dharmala Intiland Tbk (2015)
TVC Spazio Tower Surabaya Dharmala Intiland Tbk (2015)
TVC Sprei Nyenyak - Iis Dahlia (2016)
TVC Sprei California - Sprei Baguuus! (2017)
TVC Sprei California - Sprei Baguuus! - Siti Badriah (2018)
Follow akun instagram Tribun Timur:
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Profil Erwin Prasetya Bassis Dewa 19 Pertama, Penulis Lagu Misteri Illahi untuk Ari Lasso