Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Covid-19 Mengubah Tatanan Sekolah

Anak mengeluh karena tidak bisa bertemu dengan gurunya. Tidak ada proses pembimbingan dalam proses pembelajaran ini. Orangtua mumet.

Editor: syakin
zoom-inlihat foto Covid-19 Mengubah Tatanan Sekolah
handover
Jusria Kadir, Kepala SDIT Ar-Rahmah Makassar

Bagaimana dengan anak-anak sekolah? Sepertinya anak dalam keadaan ini paling perlu diperhatikan. Mereka yang tercerabut dari dunia anak-anaknya. Selama ini mereka bisa bermain bersama teman, sekarang hanya bisa berjumpa di media online. Paling banter main bareng game di gawai masing-masing. Anak-anak inilah yang paling merindukan sekolah mereka.

Mereka rindu bertemu gurunya, meskipun mungkin hanya ingin didengarkan ceritanya. Mereka rindu bermain bersama temannya. Mereka rindu bisa keluar rumah. Kalau guru, orangtua atau orang dewasa mampu mengelola stresnya, bagaimana mereka?

Mereka dituntut hanya di rumah, mengerjakan tugas sekolah, sementara mereka juga punya perasaan yang perlu diperhatikan. Oh ya, salah satu yang dikuatirkan dengan kondisi seperti sekarang ini adalah ancaman obesitas karena aktivitas anak berkurang dan gangguan penglihatan karena terlalu banyak kontak dengan kompuer atau gawai.

Layaknya sebuah kejadian luar biasa, niscaya aka ada perubahan yang mengiringinya. Setelah wabah covid-19 ini berlalu, seharunya sekolah mengubah banyak model pembelajarannya. Guru tidak bisa lagi hanya mengajar dengan metode ceramah, membaca buku dan mengerjakan tugas. Pembelajaran sudah harus dirancang memadukan perkembangan teknologi dan interaksi manusia.

#belajardirumah memaksa kita menggunakan berbagai aplikasi pembelajaran. Tentu saja hal ini harusnya ditingkatkan penggunaannya di sekolah. Tetapi jangan lupa, interaksi dengan manusia tetap diperlukan. Manusia adalah makhluk sosial, kita tidak bahagia hanya bertemu dengan media sepanjang hari.

Guru tidak akan bisa digantikan fungsinya, karena adanya human touch. Setelah pendemik ini, semestinya orangtua mengambil peranan yang lebih besar dalam mendidik anak. Jangan lagi semua beban pendidikan diberikan hanya kepada sekolah. Tanggung jawab mendidik anak tetap ada di tangan orangtua.

Sekolah, guru hanyalah membantu dalam Pendidikan ini. Oh ya, seharunya orangtua menjadi lebih menghargai guru. Mungkin ada orangtua yang selama ini tidak merasakan beratnya mengajar anak, setelah #belajardirumah ini bisa bersimpati karena sudah merasakannya. Semoga wabah ini segera berlalu, siswa sudah bosan di rumah, guru sudah rindu dengan muridnya, orangtua sudah mulai jenuh mengajar di rumah. (*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved