Rumah Ramadhan
Suara Hati Ibu
Seorang anak kelak mampu memahami betapa cinta sang ibu pada dirinya, setelah ia tak lagi bersamanya.
Oleh: Firdaus Muhammad
Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) UIN Alauddin Makassar dan Ketua Komisi Dakwah MUI Sulsel
KEMULIAAN seorang ibu karena Allah meminjamkan nama-Nya dalam tubuh seorang ibu yaitu ar-Rahim. Rahim artinya maha penyayang.
Karenanya, tidak ada cinta seorang makhluk melampaui cinta seorang ibu pada anaknya.
Samudera cintanya tak bertepi.
Karena cinta itulah seorang ibu mampu mengandung dan melahirkan serta merawat anaknya, sebuah perjuangan hidup yang hanya mampu dilakukan seorang ibu.
Ibu mendidik anaknya sejak dikandung. Memilah dan memilih makanan minuman halal dan bergizi demi janin yang dikandungnya.
• VIDEO: Raih Gold Play Button, Dr Firdaus Muhammad Harap Tribun Timur Tetap Inovasi
Menjadi guru kehidupan yang mengajarkan anak dari tidak tahu apapun menjadi pandai berbicara dan berperilaku.
Diajarkan kebaikan melalui keteladanan.
Sekiranya seorang ibu ditanya soal cintanya pada anaknya. Siapakah anak ibu yang paling dicintai?
Sang ibu menjawab, anakku yang kecil sampai besar, anakku yang sakit hingga sembuh, anakku yang jauh hingga pulang.
Betapa lapang cinta ibu sehingga tidak terbatas. Demikian gambaran cinta ibu seperti pernah dikisahkan Anreguruttta KH. Sanusi Baco, Lc.
Seorang anak kelak mampu memahami betapa cinta sang ibu pada dirinya, setelah ia tak lagi bersamanya.
Ibu sosok yang ikhlas. Orang yang paling bahagia adalah orang yang memberi tanpa mengharapkan balasan, itulah cinta ibu.
• Pandemi Corona itu: Hidangan dari Langit
Tidak seorangpun ibu meminta balasan pada anak-anaknya. Tidak minta dibayarkan air susunya, membayarkan kelelahannya selama puluhan tahun.
Justru setiap saat siang malam ia mendoakan anaknya.
Pemeliharaan seorang anak cukup baik adalah anak yang besar di ketiak dan dada ibunya.
Pemaknaannya, seorang anak yang lama di ketiak ibunya berarti ia lama digendong.
Menurut ahli, semakin lama anak digendongan ibu semakin tinggi rasa sayangnya, hubungan antara anak dan ibu menyatu.
Anak yang dipelihara lama di dada ibu berarti anak itu disusui dalam waktu yang lama.
Anregurutta kemudian mencontohkan, sekarang banyak ibu tidak lagi menggendong bayinya tapi naik kereta-kereta.
Pastinya hubungan keduanya berbeda kalau diasuh di gendongan ibunya.
Dada ibu adalah tempat pengasuhan yang paling baik. Karena di sana ada detakan irama cinta yang abadi, ikhlas tanpa pamrih.
Kerinduan pada ibu kian membuncah, terasa saat menjalani hari-hari penuh berkah pada bulan Ramadan ini.
Kerinduan masa kecil di kampung, dibangunkan sahur, dilatih puasa walau setengah hari, diajari mengaji alif ba ta, dan gerakan-gerakan shalat.
Cinta dan kasih sayang sang ibu demikian membekas, cinta yang tiada duanya.
Sebaran kesabaran dan keikhlasannya dalam mengasuh anak, membangun kesadaran beragama sejak dini.
Ramadan kali ini menjadi titik balik untuk mengenang cinta seorang ibu, mendengarkan suara hatinya, ibu hanya ingin anaknya bahagia.
Kabahagiaan tertinggi bagi seorang anak kala ia mampu membahagiakan ibunya.
Berbakti karena ia adalah anak ibu, ibu yang menanamkan cinta dalam rahimnya, nama yang dipinjamkan Allah padanya. (*)