Hari Puisi Nasional
Selamat Hari Puisi Nasional, Sejarah di Balik Sebuah Hari Mengenang Wafatnya Penyair Chairil Anwar
Puisi merupakan suatu karya sastra yang berasal dari ungkapan atau curahan hati penyair.
Penulis: Nur Fajriani R | Editor: Anita Kusuma Wardana
Diperkirakan, ia telah menulis 96 karya, termasuk 70 puisi.
Puisi-puisinya menyangkut berbagai tema, mulai dari pemberontakan, kematian, individualisme, dan eksistensialisme, hingga tak jarang multi-interpretasi.
Chairil Anwar menuliskan puisi-puisi yang bertemakan tentang dukungannya terhadap kemerdekaan negara Indonesia.
Bersama Asrul Sani dan Rivai Apin, ia pun dinobatkan oleh H.B. Jassin sebagai pelopor Angkatan '45 sekaligus puisi modern Indonesia.
Chairil meninggal di usia muda.
Puisi terakhir yang ditulisnya berjudul Cemara Menderai Sampai Jauh pada tahun 1949.
Namun, karyanya yang paling terkenal berjudul Aku dan Krawang Bekasi, sebab menjadi salah satu saksi nyata dukungannya atas kemerdekaan Indonesia.
Berikut beberapa kumpulan puisi Chairil Anwar yang tak lekang oleh waktu.
AKU
Kalau sampai waktuku
‘Ku mau tak seorang ‘kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
