Tribun Pangkep
Sholat Tarawih di Masjid saat Pandemi Covid-19, Warga Pangkep Abaikan Fatwa MUI dan Imbauan Bupati
MUI untuk tidak menjadikan masjid sebagai tempat carrier pandemi Corona Virus Disease 2019 ( Covid-19 ),
Penulis: Thamzil Thahir | Editor: Edi Sumardi
PANGKAJENE, TRIBUN-TIMUR.COM - Imbauan pemerintah dan Majelis Ulama Indonesia ( MUI ) untuk tidak menjadikan masjid sebagai tempat carrier pandemi Corona Virus Disease 2019 ( Covid-19 ), masih tak diindahkan sebagian warga.
Di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan ( Pangkep ), Sulawesi Selatan ( Sulsel ) misalnya, di awal Ramadhan 1441 H ini masih ada masjid yang tetap menunaikan ibadah tarwih dan salat berjamaah 5 waktu.
Di Masjid Nurul Falah Jagong, sekitar 1,6 km barat Rumah Jabatan Bupati Pangkep, warga masih menunaikan shalat Magrib berjamaah, Isya dilanjutkan tarawih, dan salat subuh berjamaah.
Beberapa masjid di pusat ibu kota pemerintahan kabupaten berjarak 56 km dari Makassar ini juga masih mengumandangkan azan shalat jamaah.
Azan di masjid kampung tua di bantaran selatan Sungai Pangkajene ini, pun diikuti warga.
Upaya aparat pemerintah lokal mensosialisaaikan fatwa MUI, diabaikan.
Sore harinya, setelah shalat Ashar, Kamis (23/4/2020) petugas KUA membacakan 18 fatwa MUI dan imbauan dari Bupati Pangkep Syamsuddin Hamid dengan Kepala Kantor Kementerian Agama Pangkep Jamaruddin.

Namun, saat azan Magrib, jamaah berdatangan.
Demikian halnya saat salat Isya, dilanjutkan shalat tarwih.
Saat imsak sahur, warga kembali memenuhi panggilan muazzin.
Dari pantauan Tribun-Timur.com, ada sekitar 7 shaf (barisan) yang terisi penuh.
Satu lajur shaf memuat sekitar 25 hingga 30 jamaah.
Itupun sudah renggang.
Di barisan shaf wanita, juga terisi sekitar 3 shaf.
Di subuh hari, Imam Masjid Mahrus Amri LC MAg, membacakan surah Assajadah di rakaat pertama, dan dilanjutkan sujud tilawah.