Gusti Nurul Tolak Soekarno
Siapa Wanita Cantik Tolak Lamaran Soekarno dan Jenderal TNI Mantan KSAD, Pilih Orang Biasa Ini
Sempat menarik perhatian karena kelewat cantik, siapa sebenarnya Gustu Nurul, wanita Rebutan Soekarno hingga Jenderal TNI Mantan KSAD.
Pada Rabu tanggal 24 Maret 1951 atau ketika berusia 30 tahun, keduanya menikah.
Seusai menikah, Gusti Nurul bersama sang suami menetap di Bandung dan hingga akhir hayatnya ia dikaruniai 7 anak, 14 cucu, dan 1 cicit.
“Menurut kabar beberapa orang, Bung Karno pun menaruh simpati padaku. Namun aku sendiri tak pernah mendengar pernyataan ungkapan isi hari Bung Karno. Tapi, saya mendengar dari Bu Hartini, istrinya. Menurutku, Bung Karno hanya sebatas mengagumi saja,” lanjut Gusti Nurul.
• Kumpulan Gambar dan Ucapan Selamat Jelang 1 Ramadhan 2020, Kirim ke Instagram, Facebook, WhatsApp
Setelah tentara Belanda angkat kaki, Gusti Nurul pernah diundang ke Istana Cipanas. Ia datang bersama ibunya, Gusti Kanjeng Ratu Timoer.
Di istana, pelukis Basuki Abdullah diminta Sukarno melukis Gusti Nurul. Setelah Gusti Nurul menikah dengan Surjosurarso, Bung Karno sering bilang: “Wah, aku kalah cepat dengan suamimu.”
Di antara para penggemar Gusti Nurul, Sutan Sjahrir adalah yang paling unik. Sjahrir bukan orang Jawa, padahal saingan-saingan Sjahrir hampir semuanya pembesar dan bangsawan Jawa. Di masa revolusi, Sjahrir adalah Perdana Menteri Republik Indonesia Pertama.
“Setiap rapat kabinet digelar di Yogyakarta, ia selalu mengutus sekretaris pertamanya, Siti Zoebaidah Oesman, ke Pura Mangkunegaran untuk khusus mengantar hadiah yang dibelinya di Jakarta. Bersamanya juga terlampir sepucuk surat tulisan tangan Sutan Sjahrir,” aku Gusti Nurul.
Hadiah dari Sjahrir itu biasanya sutra, tas, atau jam tangan. Gusti Nurul rajin membalas surat dari Sjahrir.
Sutan Sjahrir pernah mengundang Gusti Nurul berserta ibu dan kakaknya ke Linggarjati. Mereka menginap di rumah tempat berlangsungnya Perundingan Linggarjati.
Setelah Gusti Nurul menikah pun Sjahrir tampaknya masih "penasaran".
Sjahrir pernah datang ke rumah. Tapi Jarso tidak cemburu.
Gusti Nurul mengaku, 'Setiap kami foto bersama, Sjahrir selalu mengambil posisi ada di dekatku, sementara Mas Jarso justru mengambil posisi tidak di dekatku.”
“Mas Jarso tahu tentang pria-pria yang menaksirku,” aku Gusti Nurul.
Setelah menikah dengan perwira ber-NRP 13751 itu, yang pernah jadi kepala persenjataan kavaleri pertama itu, Gusti Nurul tak tinggal di Pura Mangkunegaran lagi. Dia ikut suaminya ke mana pun berdinas. Bahkan ketika Jarso jadi Atase Militer di Washington DC.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive: Wanita Cantik Jadi Rebutan Pejabat, dari Soekarno Sampai Mantan KSAD Bahkan Sudah Menikah