Update Corona Sulsel
Masih Sempat Rapat, Prof Idrus Paturusi Ungkap Penyebab Sehingga Banyak Pasien Corona Meninggal
Prof Idrus Paturusi positif Corona mengagetkan banyak pihak. Sebab ia dikenal sebagai dokter bukti virus ini tak kenal profesi
Maka, karena kita tidak pernah tahu siapa yang sedang dihinggapi Covid-19, langkah jaga jarak ini diperlukan.
“Hanya dengan berjabat tangan, itu virus sudah pindah. Saya sudah lama mentracing, baru saya tahu, pada waktu saya tahu, teman saya tersebut juga diopname, maka jarak sangat penting, apalagi kalau kita bersalaman, apalagi kalau cipika-cipiki, itu sangat berbahaya,” kata Idrus Paturusi.
Dokter Tirta di Diagnosa Bronkitis Kronis, Kabarkan Kondisi Hari ke Hari di RS, Sebut Jokowi & Sandi
Dipakai Cegah Virus Corona ( Covid-19 ), ITB dan WHO Jelaskan Bahaya Bilik Disinfektan, Seperti Apa?
Selain physical distancing, Prof Idrus mengajak agar setiap orang terus meningkatkan daya tahan tubuh.
Peningkatan daya tahan tubuh ini sangat penting bagi orang-orang yang masih sehat.
Bagi yang sudah berumur misalnya, peningkatan daya tahan tubuh tersebut dapat dilakukan dengan berjalan kaki setiap pagi mulai 15-20 menit.
Selain itu, yang tidak kalah penting adalah berjemur di bawah terik matahari sekitar satu jam.
Prof Idrus menyampaikan, sifat virus adalah self limiting disease.
Artinya, pengidap virus tersebut akan bisa sembuh sendiri bila daya tahan tubuhnya memang kuat.
Maka, selain menjaga jarak, menjaga pola hidup untuk meningkatkan daya tahan tubuh pada hari-hari ini begitu penting.
Mantan Rektor Universitas Hasanuddin ini mengumpamakan, daya tahan tubuh di dalam diri kita sebagai satpam dan virus sebagai maling.
Bila satpam itu kuat, maka maling tersebut gampang ditangkap dan diborgol untuk kemudian dibawa ke pihak kepolisian.
“Tapi kalau satpamnya tidak ada, umur kita sudah tua, satpamnya juga tua, termasuk maling tidak bisa tangkap, dan merajalela di dalam tubuh kita, akhirnya sampai pada situasi yang kita sebut sebagai gagal pernapasan,” katanya.
Gagal pernapasan inilah yang, menurut dokter Idrus, menyebabkan banyak penderita Covid-19 meninggal dunia.
Gagal pernapasan ini terjadi karena daya tubuh yang tidak kuat sehingga virus yang masuk dan berkembang biak di dalam paru-paru mengeluarkan sekret kental.
Sekret ini menutup saluran pernapasan dan membuat pasien meninggal dunia.