Update Corona Sulsel
Masih Sempat Rapat, Prof Idrus Paturusi Ungkap Penyebab Sehingga Banyak Pasien Corona Meninggal
Prof Idrus Paturusi positif Corona mengagetkan banyak pihak. Sebab ia dikenal sebagai dokter bukti virus ini tak kenal profesi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Mantan Rektor Unhas Prof Dr dr Idrus Paturusi SpBO dinyatakan positif menderita Corona pekan lalu.
Prof Idrus Paturusi kini menjalani isolasi dan perawatan di Rumah Sakit Unhas Makassar.
Siapa sangka dokter humanis ini ternyata tertular Covid-19.
Meski sedang di rumah sakit, tak berarti Prof Idrus Paturusi vakum.
Dokter Tirta di Diagnosa Bronkitis Kronis, Kabarkan Kondisi Hari ke Hari di RS, Sebut Jokowi & Sandi
Dipakai Cegah Virus Corona ( Covid-19 ), ITB dan WHO Jelaskan Bahaya Bilik Disinfektan, Seperti Apa?
Buktinya, ia masih sempat mengikuti rapat via aplikasi Zoom.
Bukan sembarang rapat, tapi Rapat Pleno Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Di rapat daring ini, Prof Idrus Paturusi berbagi tips mencegah dan menghindari Corona.
Kendati sudah terpapar Virus Covid-19 atau Corona, Prof Idrus tak hanya mengurung diri di kamar perawatan.
Mantan Rektor Unhas Makassar ini bahkan sempat melakukan rapat via aplikasi Zoom dan berbagi tentang kondisinya dengan para Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat.
Prof Idrus Paturusi ikut rapat pleno bersama pengurus MUI, Jumat (27/3/2020).
• KABAR Gembira Para Peneliti Indonesia Temukan Senyawa Hesperidin Cegah Virus Corona Berkembang Biak
Melansir situs resmi MUI, dari atas tempat tidur di salah satu ruang isolasi Rumah Sakit Universitas Hasanuddin di Makassar, melalui aplikasi Zoom, Idrus menyampaikan bahwa physical distancing (sebelumnya disebut social distancing) adalah hal sangat penting.
Sebab, berdasarkan pengalaman pribadinya, dokter Idrus terkena Covid-19 juga karena berjabat tangan dengan salah satu carier covid-19.
“Kenapa saya bisa kena? Ternyata pada tanggal 13, saya periksa tanggal 24, saya bersalaman dengan seorang teman yang sekarang juga ada di rumah sakit karena positif covid-19. Saya hanya berjabat tangan dan kemudian terpapar. Jadi di tubuh saya sekarang ini sudah ada virus,” katanya.
Berbeda dengan kebanyakan pengidap Covid-19 lain, Idrus sama sekali tidak mengalami gejala.
Kalau saja dia tidak memeriksakan diri pada tanggal 24 Maret di Lab Universitas Hasanuddin, maka dia tidak akan tahu bahwa dirinya Carier (pembawa virus).