7 Pesta Pernikahan Dibubarkan di Tengah Wabah Virus Corona, padahal Pengantin Sudah Naik Pelaminan
7 Pesta Pernikahan Dibubarkan di Tengah Wabah Virus Corona, padahal Pengantin Sudah Naik Pelaminan
Petugas tengah malam mendatangai rumah warga yang rencananya pagi harinya akan menggelar pesta resepsi pernikahan.

Tendak dan sejumlah persiapan sudah dilakukan keluarga mempelai untuk menggelar resepsi pernikahan pada pagi harinya.
Namun, warga akan menggelar respsi pernikahan di Dusun Manggungan, Desa Karangbayat, Kecamatan Sumberbaru, Jember, Jawa Timur terpaksa harus dibatalkan.
“Kepala dusun sudah menegur, tapi tetap dilanjutkan. Akhirnya kami bersama Muspika Sumberbaru ke sana,” terang Kapolsek Sumberbaru, AKP Subagio dikutip TribunnewsBogor.com dari Kompas.com.
Menurut Subagio, ada tiga rumah yang menggelar resepsi pernikahan di desa tersebut.
Alasannya, mereka mengira penyebaran virus Covid-19 tak sampai ke rumah mereka di kawasan Perkebunan Afdeling Sumberayu PTPN XII.
Semunya dibubarkan oleh polisi dalam satu malam.

Hal itu dilakukan demi mencegah penularan virus corona menyebar.
Pembubaran pesta pernikahan itu dilakukan saat tengah malam.
“Tadi malam sekitar jam 02.00 WIB dini hari, kami bubarkan,” kata Kapolsek Sumberbaru (28/3/2020).
Menurut Subagio, jalan menuju lokasi tidaklah mudah.
Lokasi pernikahan yang berada di daerah perkebunan tersebut mengharuskan Subagio dan anggotanya melewati jalan tanjakan di kawasan pegunungan.
Ia bahkan harus berjalan kaki sejauh 500 meter untuk menuju lokasi pesta pernikahan warga.
“Tengah malam kami jalan kaki sekitar 500 meter untuk ke lokasi,” tuturnya.
Tiba di lokasi, semua perlengkapan sudah disiapkan oleh pihak penyelenggara resepsi.
Mulai dari tenda, kursi, makanan dan lainnya. Resepsi tersebut rencananya bakal digelar pada pagi harinya.
“Akhirnya kami bubarkan sesuai maklumat, sebagian tamu yang sudah datang duluan kami suruh pulang,” ungkap Subagio.
Menurutnya, warga pelosok tetap menggelar resepsi, karena kurangnya pemahaman terhadap bahaya virus corona.
Mereka beranggapan, virus corona tidak bakal sampai ke rumahnya yang berada di kawasan pegunungan.
“Mereka menganggap remeh, karena informasi yang didapatkan dari pemerintah sangat minim, mengira tidak terjadi di desanya,” tutur dia.
Untuk itu, Subagio menghimbau agar informasi tentang virus corona tidak dibatasi, namun disampaikan apa adanya.
Ketika dibubarkan, tak ada perlawanan dari keluarga penyelenggara resepsi.
“Polisi membuat pernyataan dengan pihak keluarga untuk tidak resepsi, kalau tidak diindahkan kami jemput karena melanggar hukum,” pungkas Subagio.
Dangdutan Dibubarkan
Kejadian serupa juga terjadi, bahkan ini berada di wilayah ibu kota tepatnya di kawasan Palmerah, Jakarta Barat tadi malam.
Resepsi pernikahan yang juga menggelar hiburan dangdutan itu terpaksa dibubarkan.
Hal tersebut dilakukan aparat Satpol PP bersama polisi dengan menggandeng tokoh masyarakat setempat.
Pasalnya, selain sudah melewati Pukul 22.00 WIB, adanya kerumunan massa yang masih berkumpul dikhawatirkan dapat menimbulkan penyebaran virus corona.
Terlebih, malam tadi masih banyak tamu undangan dan masyarakat yang berkumpul di depan panggung dangdut yang jadi hiburan acara resepsi tersebut.
"Kalau untuk akadnya tetap berjalan, tapi untuk resepsinya yang minta dihentikan," kata Kasatpol PP Jakarta Barat, Tamo Sijabat saat dikonfirmasi, Minggu (22/3/2020) mengutip Tribun Jakarta.

Tamo mengatakan, setelah diimbau pihaknya untuk segera menghentikan pesta resepsi, kedua mempelai beserta keluarga pun menyetujuinya.
Para tamu undangan dan masyarakat sekitar yang berkumpul di depan panggung dangdut kemudian pulang dengan tertib.
"Yang punya hajat kooperatif. Begitu diimbau acara resepsi langsung berhenti," kata Tamo.
Tamo berharap masyarakat mengikuti instruksi pemerintah jika tetap harus mengadakan acara resepsi pernikahan di tengah wabah corona.
Diantaranya menyediakan hand sanitizer, pengecekan suhu tubuh serta menjaga jarak agar tak berkerumun.
"Kan sudah ada Surat Edaran Gubernur No. 04 tahun 2020 tentang syarat yang harus di penuhi apabila giat tersebut enggak bisa ditunda," ujar Tamo.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "5 Pesta Pernikahan yang Dibubarkan di Tengah Wabah Corona, Tamu Disemprot Disinfektan dan Bupati Turun Tangan", https://regional.kompas.com/read/2020/03/28/06150031/5-pesta-pernikahan-yang-dibubarkan-di-tengah-wabah-corona-tamu-disemprot?page=all#page4.
Editor : Pythag Kurniati