Ragam Pilihan Menangani Covid 19
CITIZEN ANALISIS: Simalakama Covid-19, Pilihan Pahit Pemerintah Indonesia Menangani Virus Corona
Jumlah warga Indonesia yang berpotensi berisiko terkena covid-19 adalah 600.000-700.000 orang sehingga memerlukan tes yang serentak dan massal
Siapkah Pemerintah?
Jumlah warga Indonesia yang berpotensi berisiko terkena covid-19 adalah 600.000-700.000 orang sehingga memerlukan tes yang serentak dan massal agar supaya dapat dipetakan dalam satu daerah. Tujuannya adalah untuk menemukan kasus-kasus positif sehingga segera dilakukan isolasi bagi yang negatif dan yang positif segera tertangani dengan baik.
Pendekatan metode apa yang tepat menangani penyebaran dan menghambat Covid-19 ini?
Gabungan beberapa metode tersebut bisa diterapkan. Pertama me-lockdwn aktivitas tapi tidak ketat. Di beberapa wilayah Indonesia menerapkan libur sekolah sebagai langkah pertama agar anak-anak yang sekolah paling tidak dapat tinggal di rumah sehingga orang tuanya yang biasa mengantar tidak lagi keluar rumah. Selanjutnya pembatasan angkutan umum seperti di Jakarta yang terdapat banyak kasus penyebaran virus. Dan yang terakhir adalah meliburkan para karyawab perusahaan swasta dan BUMN misalnya di Jakarta.
Kedua, social distancing. Hal ini dimaksudkan agar masyarakat dengan kesadarannya akan mengurangi kontak pisik dan kontak sosial jika tidak penting. Dengan edukasi yang berlangsung terus menerus dan juga melibatkan pihak kepolisan jika kegiatan yang lebih dari 10 orang dibubarkan, selanjutnya memisahkan yang rentan terpapar virus yaitu usia di atas 50 tahun dengan beberapa penyakit dengan menghimbau para orang tua untuk tidak keluar rumah jika tidak penting.
Selanjutnya imbauan untuk mengisolasi diri jika telah tejadi kontak dengan yang positif virus corona selama 14 hari jika ada gejala segera melaporkan diri. Kemudian mengefektifkan isolasi terpusat dengan menyiapakan gedung seperti yang telah diterapkan dengan menggunakan Wisma Atlet di Kemayoran, Jakarta, yang dapat menampung 22 ribu orang.(*)