Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

5 Hari Pasca-Batalnya Ijtima Tablig di Gowa, Bagaimana Nasib Jamaah Tabligh di Makassar

Mustari Baharuddin membantah kabar viral di media sosial bahwa banyak saudara-saudara mereka yang terpapar virus Corona.

Penulis: Ari Maryadi | Editor: Thamzil Thahir
courtesy_mustari_Tribun_timur
Panitia Ijtima Tabligh Zona Asia 2020, Mustari B 

Hanya saja, ujar dia, untuk memulangkan orang yang datang dari 9 negara, dan 30 provinsi yang sudah datang sejak akhir pekan lalu ini bukanlah pekerjaan mudah.

“Rata-rata yang datang ini sudah punya tiket PP (pulang dan pergi). Sebagian besar pakai kapal laut, dan 400-an delegasi dari luar negeri datang dengan pesawat, dan bertahap,. Kalau ada yang mau tanggung tiketnya kembali, itu lain soal,” ujarnya.

Suasana di tempat pelaksanaan Ijtima Asia 2020, di Pakkatto, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Rabu (18/3/2020).
Suasana di tempat pelaksanaan Ijtima Asia 2020, di Pakkatto, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Rabu (18/3/2020). (TRIBUNGOWA.COM/ARI MARYADI))

Sebelumnya, saat penundaan panitia menyebutkan, penyelenggara lokal event ini berjanji akan mengosongkan bertahap lokasi acara, hingga Senin (23/3). 

Kamis (18/3) lalu, Bupati Gowa Adnan Purictha Ichsan, membangun kesepakatan dan kesepahaman dengan pimpinan tertinggi Jamaah Tabligh sekaligus penyelenggara lokal event ini.

Berkali-kali bupati menyampaikan hamdalah, saat dan usai berbicara dengan pimpinan Jamaat Tabligh sekaligus Panitia penanggungjawab acara Ijtima Dunia Zona ASIA 2020 di wilayahnya.

Melalui akun instagram ‘verified” @adnanpuritchaichsan, ini sekaligus menepis spekulasi dan kabar yang beredar bahwa acara tahunan ini akan tetap terselenggara.

Dari konfirmasi Tribun ke bupati, dia menyebutkan setelah kesepakatan penundaan itu tercapai, mulai Kamis (19/3/2020) hari ini, sekitar 411 WNA dari 9 negara, dan sekitar 8.283 jamaah dari 30 provinsi di Indonesia, mulai dikembalikan ke daerahnya masing-masing.

“Kita biarkan di lokasi tenda-tenda ijtima dulu. Kita sinkoronkan data dan kami akan antar ke bandara sesuai tiket mereka, ke bandara, bersama pemerintah Gowa, provinsi dan dibantu aparat dari Polres dan Kodim,” ujar Adnan.

Adnan juga menyatakan dari kesepakatan itu terjadi titik temu kesepahaman bahwa pmerintah daerah dan aparat menghornati acara yang sudah dirancang sejak tahun lalu, namun juga mereka memaklumi kondisi pandemi global yang tengah dihadapi Indonesia, dan kekhawatiran masyarakat.

Sejatinya, sejak Senin (15/3) lalu Pemkab Gowa sudah mengeluarkan larangan penyelenggaraan acara ini.

Rujukan tambahan Bupati adalah Maklumat Kapolda Sulsel Nomor Mak/01/III/2020 Imbauan untuk Tidak menghadiri dan Menyelenggarakan Ijtima Tabligh se-Asia di Kabupaten Gowa, Sulsel, tertanggal 18/3/2020. Maklumat itu menyebut acara itu dianggap membahayakan masyarakat Sulsel.

Pertimbangan lainnya, adalah situasi nasional dan global terkait pandemik corona virus disease 2019 (COVID-19) adalah 
Instruksi Presiden RI di Istana Bogor 15 Maret 2020 dan Surat Edaran Gubernur Sulsel No 440/1972/B.UM.2020 tanggal 16 Maret tentang Imbauan ke masyarakat terkait pencegahan penularan COVID-19.

Sebelumnya, Pelaksana Tugas Juru Bicara Kemenlu Teuku Faizasyah ketika dihubungi Kompas.com, Senin (16/3/2020) lalu, menyebutkan tiga warga negara Indonesia ( WNI) yang mengikuti acara tablig akbar di Malaysia dinyatakan positif terjangkit virus corona. "Ketiganya dirawat di rumah sakit di Malaysia," ujar dia.

Dalam sebuah dokumen digital yang diperoleh Tribun dari lapangan, pihak Liason Officer (LO) Panitia Lokal mengkonfirmasikan dalam catatan  Ustadz Syamsul  Resepsionis WNA/FOREIGN Ijtima Dunia Zona Asia 2020, para delegasi WNA dan WNI dipisah.

Ada tenda khusus  Foreign Ijtima dan delegasi domestik.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved