Ciri-ciri atau Gejala Virus Corona ( Covid-19 ), Penyebaran hingga Rusak Paru-paru, Bisa Sembuh?
Ciri-ciri atau gejala Virus Corona ( Covid-19 ), penyebaran hingga rusak paru-paru, bisa sembuh?
Namun sejumlah peneliti mengatakan periode ini dapat memakan waktu 24 hari.
Ilmuwan China mengatakan sejumlah orang mungkin tertular sebelum menunjukkan gejala.
Apakah Virus Corona dan bagaimana penyebarannya?
Dokter spesialis paru dari Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan Diah Handayani menjelaskan bahwa 2019-nCoV adalah virus yang menyerang sistem pernafasan manusia.
Bedanya dengan virus lain, ujar Diah, Virus Corona ini memiliki virulensi atau kemampuan yang tinggi untuk menyebabkan penyakit yang fatal.
Menurut Diah, virus ini berbahaya jika telah masuk dan merusak fungsi paru-paru, atau dikenal dengan sebutan pneumonia, yaitu infeksi atau peradangan akut di jaringan paru yang disebabkan oleh virus dan berbagai mikroorganisme lain, seperti bakteri, parasit, jamur, dan lainnya.
"Pertukaran oksigen tidak bisa terjadi sehingga orang mengalami kegagalan pernafasan. Itulah mengapa virus ini berat karena bukan lagi hanya menyebabkan flu atau influensa tapi dia menyebabkan Pneumonia," kata Diah saat dihubungi BBC Indonesia.
Diah melanjutkan proses penyebaran virus ini melalui udara yang terinhalasi atau terhirup lewat hidung dan mulut sehingga masuk dalam saluran pernafasan.
Virus ini masuk melalui saluran nafas atas, lalu ke tenggorokan hingga paru-paru.
"Sebenarnya belum 100 persen. Tapi dilihat dari sekian ratus kasus yang dipelajari, dan sifat dasar virus, maka inkubasi virus ini 2 sampai 14 hari. Itu mengapa kita mewaspadai periode 2 minggu itu," kata Diah.
Gejala Virus Corona: Batuk, flu, demam hingga sesak nafas
Kemudian jika masuk ke saluran nafas, kata Diah akan menyebabkan bronkitis.
"Yang berat ketika semakin jauh infeksi ke saluran nafas bawah, itu Pneumonia lengkap. Selain itu, bisa juga disertai gejala infeksi virus ke organ lain, yaitu diare," katanya.
Apakah Virus Corona bisa disembuhkan?
Dokter yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Paru Indonesia itu menegaskan bahwa semua Virus Corona, termasuk Virus Corona 2019-nCoV belum ada obatnya.