Virus Corona
Siapa Mahasiswa dan Dosen Terinfeksi Virus Corona? Fakta Terkait Mereka, Kampus Asal
Siapa mahasiswa dan dosen terinfeksi Virus Corona? Fakta terkait mereka, kampus asal.
Dodik menambahkan, langkah selanjutnya, pihak kampus juga memberlakukan kebijakan partially closed down selama kurang lebih 3 pekan, terhitung sejak 17 Maret hingga 5 April 2020.
Dirinya menjelaskan, selama kebijakan itu diberlakukan, akses kampus akan ditutup bagi seluruh warga IPB serta pihak luar yang tidak berkepentingan.
"Akses masuk kampus akan diberikan secara terbatas untuk kegiatan-kegiatan yang sifatnya tidak bisa ditunda, seperti penelitian di laboratorium," kata Dodik menyebut.
Pembatasan akses masuk ini, sambung dia mengatakan, adalah upaya menjamin efektivitas sterilisasi gedung dan ruangan secara bergilir di lingkungan kampus IPB University.
Dodik mengimbau kepada kepada seluruh civitas akademika IPB agar tetap tenang atas kasus tersebut.
"Selama masa tersebut seluruh aktivitas di lingkungan IPB akan dilaksanakan secara online atau metode tanpa tatap muka yang lain, dengan beberapa pengecualian yang dilaksanakan dengan sistem piket atau bentuk penugasan lainnya," katanya.
Dirawat di RS
Sementara, dari Malang dilporkan, Pemerintah Kota Malang menyatakan, mahasiswa sebuah universitas di Malang yang menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang positif terinfeksi Virus Corona atau Covid-19.
Pasien itu merupakan pasien laki-laki berusia 20 tahun dan merupakan mahasiswa tingkat akhir.
Humas Satgas Covid-19 Pemerintah Kota Malang, dr Husnul Ma'arif mengatakan, pihaknya akan melakukan tracking atau pelacakan terkait aktivitas pasien tersebut.
"Pertama kontak tracking dari penderita Covid-19 yang positif. Salah satunya kan warga Kota Malang. Nah, kontak tracing sudah kami telusuri dengan bekerja sama dengan rektor dan juga dekan dari teknik untuk mendata kira-kira kontak mana yang terakhir dengan yang bersangkutan," kata Husnul, dalam konferensi pers di RSSA Kota, Rabu (18/3/2020).
Tracking dilakukan di seluruh tempat pasien terakhir berada.
Seperti di kos, di rumah dan warung makan yang belum lama ini disinggahi pasien.
"Kemudian di tempat kosnya juga kami telusuri. Terakhir dia di rumah makan atau warung mana yang bersangkutan itu melakukan kegiatan. Selain itu, di rumah, di tempat tinggal itu kami sudah mendata kontak tracking," kata dia.
Nantinya, pihak-pihak yang beraktivitas dengan pasien akan diprioritaskan untuk pemeriksaan kesehatan.