Pengobatan Tutup, Ningsih Tinampi Sarankan Minuman ini untuk Lawan Virus Corona
Pengobatan Tutup, Ningsih Tinampi Sarankan Minuman ini untuk Lawan Virus Corona
Pengobatan Tutup, Ningsih Tinampi Sarankan Minuman ini untuk Lawan Virus Corona
TRIBUN-TIMUR.COM - Merebaknya virus corona atau Covid-19 di Indonesia kian hari kian memprihatinkan.
Pasalnya, Kementerian Kesehatan baru-baru ini mengumumkan jika pasien positif virus corona di Tanah Air jumlah telah menembus angka ratusan.
Tak ayal, kabar soal virus corona ini menyulut kewaspadaan banyak pihak, tak terkecuali ahli pengobatan supranatural Ningsih Tinampi.
• Satu Keluarga Positif Virus Corona, 3 Meninggal Dunia, Kronologi
Ningsih Tinampi tentunya tak asing lagi di telinga para netizen lantaran sosoknya sempat viral sepanjang tahun 2019 lalu.
Tabib asal Dusun Lebaksari, Pasuruan, Jawa Timur ini kian meroket usai kontroversi yang dilakukannya sekitar bulan Januari 2020.
Semuanya berawal dari salah satu vlognya di YouTube Ningsih Tinampi tatkala ia beraksi mengobati seorang perempuan yang diduga sakit akibat gangguan ilmu hitam.
Dalam cuplikan video yang ditayangkan acara Insert Story, secara blak-blakan Ningsih Tinampi kemudian berujar bahwa dirinya dikawal malaikat hingga didatangi Nabi di hadapan sang pasien.
Sang pasien yang disebut-sebut berkemampuan indigo itu mendadak menitikkan air mata karena melihat kehadiran malaikat di belakang tubuh Ningsih Tinampi.
“Siapa yang datang? Dia adalah para malaikat. Dia pasti nangis. Yang datang adalah para malaikat,” ujar Ningsih Tinampi seperti dilansir YouTube TRANS TV Official pada 16 Januari 2020.
Kehebohan lagi-lagi terjadi saat seorang pasien lain yang tiba-tiba berteriak histeris.
“Sampingnya Bu Ning ada Rasulullah! Ada nabi-nabi! Ada malaikat ke sini!” teriak sang pasien yang mengejutkan seisi ruangan.
• Dikenal Jago Obati Orang Sakit, Ningsih Tinampi Lakukan Ini Saat 172 Warga Positif Virus Corona
Kelanjutannya pun bisa ditebak, vlog Ningsih Tinampi yang mengaku dikawal malaikat dan didatangi Nabi seketika menuai pro dan kontra di kalangan netizen hingga terpaksa dihapus.
Lantas, ke manakah Ningsih Tinampi di tengah merebak wabah virus corona ini?
Usut punya usut, Ningsih Tinampi baru-baru ini membawa kabar kurang menyenangkan karena ia mengumumkan akan menutup sementara praktik pengobatan supranatural di Pasuruan.
Lewat vlognya di YouTube Ningsih Tinampi pada Minggu (15/3/2020), ia berdalih keputusan ini semata-mata demi menaati imbauan dari pemerintah.
"Kami akan libur menunggu menyelesaikan pasien yang terlanjur sudah daftar sekitar 200 orang sampai tanggal 18 Maret..
Menunggu habis pasiennya itu, kita akan libur.
Aku dapat tugas keluar kota, juga menghargai pemerintah yang meliburkan karena adanya virus corona, semoga tidak berdampak luas," jelasnya dalam vlog bertajuk ‘PENGOBATAN NINGSIH TINAMPI DITUTUP KARENA CORONA!!!!’.
Tak lupa, Ningsih Tinampi menyampaikan saran kepada masyarakat agar tetap menjaga kebersihan dan kesehatan karena jika kondisi tubuh sehat, maka virus corona tidak akan mudah menjangkiti.
"Aku menyarankan, kita harus menjaga wudhu kita, menjaga sholat kita, makan yang sehat dan bergizi dan banyak olahraga, kalau bisa minum gingseng, jahe hangat, jus pare.
Kalau bisa jaga kondisi agar tetap fit, karena itu bisa menghalangi virus corona masuk ke tubuh kita," sambungnya.
• Jumlah Korban Virus Corona di Indonesia Tertinggi di Dunia, YLKI Desak Pemerintah Lockdown Parsial
Sayangnya, Ningsih Tinampi mengaku belum bisa memastikan kapan praktik pengobatannya itu buka kembali.
"Kami tidak tahu bukanya kapan, tapi mudah-mudahan April sudah mulai buka," ujarnya.
Begitu pula dengan ratusan hingga ribuan pasien yang telanjur mendaftar, Ningsih Tinampi berujar bahwa segala bentuk administrasi dan pengumuman akan diinformasikan melalui media sosial yang ia miliki.
"Jika yang sudah daftar untuk penjadwalan ulang akan kami akan mengumumkan di Youtube dan Instagram," jelasnya kemudian.
Namun, para penggemar tak perlu berkecil hati karena Ningsih Tinampi akan tetap menyapa netizen lewat video yang ia unggah di kanal YouTube pribadinya.
"Jika ada video dari Youtube kami, itu video kemarin-kemarin yang belum sempat terunggah, ini harus saya jelaskan nanti dikiranya video baru, padahal kami tutup sementara," pungkasnya.
• Cegah Penyebaran Virus Corona, DMI: Perbanyak Doa dan Qunut Nadzilah, Jaga Jarak Tiap Jamaah
Update Pasien Corona
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Bencana BNPB Agus Wibowo meralat jumlah kasus pasien positif Virus Corona menjadi 308 orang.
Sebelumnya, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan pasien positif Virus Corona di Indonesia tercatat ada 309 orang.
Revisi data tersebut mengacu pada hasil klarifikasi tim surveilans di PHEOC.
"Ada sedikit kesalahan dan sudah diklarifikasi dengan tim surveilans di PHEOC," ujar Agus Wibowo kepada wartawan, Kamis (19/3/2020).
• Cegah Virus Corona, Anggota DPRD Makassar Dilarang Kunker ke Daerah Hingga ke Luar Provinsi
• Lapor SPT di djponline.pajak.go.id: Batas Pengisian E-Filling Diperpanjang hingga 30 April 2020
• Bosan di Rumah? Ini 18 Link Nonton Film Online, Streaming, Film Barat, TV, India, China, Korea
Agus mengatakan di wilayah Riau, tidak ada penambahan kasus hingga hari ini, Kamis (19/3/2020). Sehingga sudah ada 308 pasien positif corona.
"Untuk data provinsi Riau pada tanggal 19 Maret tidak ada penambahan kasus, jadi sampai saat ini kasus di Riau masih tetap satu kasus," kata Agus.
Dengan ada ralat data tersebut, berikut sebaran pasien Virus Corona di 15 provinsi
Berikut rinciannya;
Kasus positif Virus Corona
1. Bali: 1 orang
2 Banten: 27 orang
3. DIY: 5 orang
4. DKI Jakarta: 210
5. Jawa Barat: 26
6. Jawa Tengah: 12
7. Jawa Timur: 9
8. Kalimantan Barat: 2
9. Kalimantan Timur: 3
10. Kepulauan Riau: 3
11. Sulawesi Utara: 1
12. Sumatera Utara: 2
13. Sulawesi Tenggara: 3
14. Sulawesi Selatan: 2
15. Lampung: 1
16. Riau: 1
Total kasus: 308 Orang
Pasien sembuh
DKI Jakarta 15 orang
Total pasien sembuh sembuh 15
Pasien meninggal dunia
1. DKI Jakarta: 17 orang
2. Jawa Tengah: 3 orang
3. Bali: 1
4. Banten: 1
5. Jawa Barat: 1
6. Jawa Timur: 1
7. Sumatera Utara: 1
(*)