Ekspresi Anies Baswedan Lihat Ahok Dikerumuni Warga yang Ingin Berfoto Terekam, Dibalas Pendukungnya
Ekspresi Anies Baswedan Lihat Ahok & Puput Nastiti DeviDikerumuni Warga yang Ingin Ber Foto Terekam, Dibalas Pendukungnya
Namun Ahok resmi mundur dari jabatan tersebut karena tersandung kasus penistaan agama, sedangkan Anies saat ini masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Perbandingan Reaksi Anies Baswedan dan Tri Rismaharini Atasi Banjir di Wilayahnya, Lihat Bedanya?
Reaksi serta cara menangani banjir di wilayahnya antara Anies Baswedan, Tri Rismaharini belakangan jadi perbincangan publik.
Alasannya tentu karena keduanya memimpin sebuah wilayah yang pernah mengalami banjir.
Lalu bagaimana perbandingan keduanya?
Melihat titik-titik banjir menggenangi sejumlah kawasan DKI Jakarta, Gubernur Anies Baswedan melontarkan sejumlah instruksi dan penjelasan kepada jajarannya dan masyarakat ibukota.
"Saat ini semua pintu air dikendalikan sembari memonitor ketinggian permukaan air laut.
Begitu permukaan air laut mulai surut (diperkirakan pada pukul 10-11 pagi) maka semua pintu air bisa dibuka maksimal agar air di semua wilayah bisa segera surut," tulis Anies Baswedan lewat laman Facebooknya.

• Daftar Pejabat di Seluruh Dunia yang Dinyatakan Positif Virus Corona, KSAD hingga Menteri Kesehatan
• Wabup, Perwira Polri Mendadak Bertemu di DPRD Malam-malam Setelah Warga Ditembak Mati di Mapolres
• Pelamar Kerja Wajib Baca, Aturan Perusahaan yang Tahan Ijazah Karyawan, Apa Ada Undang-undangnya?
Berikut TribunStyle.com kutip penjelasan dan instruksi Anies Baswedan, yang disiarkan lewat laman Facebook resmi Gubernur Anies, Sabtu siang 8 Februari 2020:
Sejak Jumat sore kita menyiagakan semua jajaran yang relevan.
Curah Hujan yang tinggi di kawasan hulu terlihat dari ketinggian air di Bendung Katulampa di Bogor.
Mulai pukul 16.00 ketinggian meningkat terus dan mencapai puncaknya pada pukul 22.00 (Siaga 3/Waspada) Seluruh jajaran mengabarkan ke kampung-kampung sepanjang bantaran sungai untuk bersiaga.
Sejak tengah malam, tim UPK Badan Air Dinas Lingkungan Hidup DKI mulai berjaga dengan semua alat berat utk membersihkan “debris” yang terbawa aliran sungai masuk ke Jakarta dan ditahan di pintu air manggarai.
Pada pukul 3 pagi, alat berat mulai bekerja menindahkan debris dari badan sungai ke truk-truk. Dalam waktu 5 jam saja terangkut sekitar 200 ton sampah (25 truk).