Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Masjid Kubah 99 CPI Belum Digunakan Tarwih Tahun Ini

Tahap finisihing masih menunggu audit fisik oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel).

Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Imam Wahyudi
Sanovra/Tribun Timur
Suasana Masjid 99 kubah dalam kawasan Center Point of Indonesia (CPI), Makassar, Selasa (19/11). Dinas Pengelolaaan Sumber Daya Air Cipta Karya dan Tata Ruang Sulsel, Andi Darmawan Bintang mengatakan, meski belum 100 persen, aktivitas ibadah sudah bisa dilakukan dalam masjid tersebut. Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan masih membutuhkan anggaran Rp32 Miliar untuk pengerjaan masjid 99 kubah. Masjid itu akan dilanjutkan kembali pengerjaannya tahun 2020 mendatang. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah akhirnya resmi mengumumkan 1 Ramadan 1441 Hijriah, atau awal puasa Ramadan 2020 pada Jumat (24/4/2020). Versi pemerintah masih menunggu.

Jelang Ramadan, aktivitas umat muslim akan massif di beberapa masjid untuk beribadah. Namun di masjid 99 Kubah nampaknya belum tahun ini.

Tahap finisihing masih menunggu audit fisik oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel).

Teranyar, Inspektorat Sulawesi Selatan berencana mengaudit fisik Masjid 99 Kubah, yang berada di kawasan Center Point of Indonesia (CPI) Jl Metro Tanjung Bunga Makassar dalam dekat ini.

Kepala Inspektorat Sulsel, Salim AR telah menjalin komunikasi dengan tim ahli konstruksi dari Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin (FT Unhas).

"Tim audit ini merupakan tim yang sama saat pemeriksaan konstruksi Stadion Barombong. Alhamdulillah khusus stadion sudah berakhir Desember lalu," ujar Salim via pesan WhatsApp, Rabu (11/3/2020).

Salim berencana akan bertemu dengan tim ahli terkait teknisnya.

"Bulan ini agenda audit fisik sudah bisa dijalankan. Sementara target penyelesaiannya insya Allah bulan empat," katanya.

Salim melanjutkan, jika audit fisik Masjid 99 Kubah telah rampung, hasil rekomendasi tim akan diserahkan kepada Gubernur Sulsel.

"Itu selanjutnya menjadi acuan untuk kelanjutan salah satu proyek strategis Pemprov Sulsel itu," katanya.

"Dari hasil audit konstruksi tersebut nanti kita ingin bagaimana masjid ini berkesinambungan ke depan," katanya.

"Pak Gub ingin tidak ada masalah saat dilanjutkan pembangunannya, makanya audit fisik ini dilakukan secara keseluruhan supaya ditahu mana saja yang perlu dibenahi," Salim menambahkan.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pengelola Sumber Daya Air (PSDA) Sulsel, Andi Darmawan Bintang yang sekarang menjabat sebagai Kadis Ketenagakerjaan mengatakan, rencananya lanjutan pembangunan masjid ini akan fokus pada pelataran suci yang bisa memuat 10 ribu jamaah.

Selain itu, juga akan dibangun kantor pengelola masjid, tempat wudhu dan toilet di tahun 2020 mendatang. Selain pembangunan konstruksi nanti, juga kita lanjutkan pembangunan 17 kubah yang belum terpasang.

Untuk lanjutan pembangun masjid, pihaknya mengusulkan anggaran ke Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Pemprov Sulsel sebesar Rp 32 miliar.

Menurutnya, usulan anggaran ini belum masuk dalam progres finishing masjid tersebut, sehingga akan diajukan lagi anggaran ditahun yang akan datang lagi atau di tahun anggaran berikutnya.

Adapun total anggaran yang dibutuhkan untuk menyelesaikan masjid ini yakni sebesar Rp 72 miliar. Artinya jika diusulkan 32 miliar, maka pihaknya masih membutuhkan sisa anggaran Rp 40 miliar untuk finishing.

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved