KKN UNM
Rektor UNM Lepas 970 Mahasiswa KKN, Ditempatkan di 5 Kabupaten, Dimana Saja? Ada KKN UNM ke Malaysia
Pelepasan mahasiswa KKN UNM ini berlangsung di ballroom menara Pinisi UNM, lt 2, Rabu, 4 Maret 2020.
Penulis: Ari Maryadi | Editor: Arif Fuddin Usman
Rektor UNM Lepas 970 Mahasiswa KKN, Ditempatkan di 5 Kabupaten, Dimana Saja? Ada KKN UNM ke Malaysia
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM) Prof. Husain Syam melepas sejumlah 970 mahasiswa untuk melaksanakan kuliah kerja nyata (KKN) semester genap tahun ajar 2019/2020.
Dikutip dari rilis humas UNM, kegiatan Pelepasan mahasiswa KKN UNM ini berlangsung di ballroom menara Pinisi UNM, lt 2, Rabu, 4 Maret 2020.
Untuk periode semester genap 2019/2020, ada tiga jenis KKN yang dilepas diantaranya KKN Internasional penempatan Malaysia, KKN Reguler, dan KKN terpadu.
Sejumlah mahasiswa yang akan melaksanakan KKN ini akan ditempatkan di empat kabupaten yakni Kabupaten Gowa, Takalar, Bantaeng, dan Kabupaten Polewali Mandar, Provinsi Sulbar. Selain itu juga ada penempatan KKN Internasional di Malaysia.
Dalam sambutannya, Prof. Husain Syam meminta untuk mahasiswa yang akan mengikuti KKN di daerah yang ditempatkan untuk senantiasa menjaga kedisiplinan dan menunjukkan prilaku terpuji sebagai seorang yang terdidik.
“Mahasiswa yang akan melaksanakan KKN tidak boleh membawa kebiasaan yang tidak sesuai dengan norma yang berlaku ditempat KKN," kata Husain Syam.
"Mahasiswa harus cepat melakukan adaptasi untuk menyesuaikan pola kehidupan masyarakat,” ujar mantan Dekan FT UNM itu.
Guru besar pertanian itu juga berharap kepada mahasiswa agar saat berada di tempat KKN bisa menjadi pemberi solusi untuk setiap permasalahan yang ada, bukan sebaliknya menjadi masalah di lokasi pelaksanaan KKN.
“Terkhusus bagi mahasiswa KKN terpadu, wajib menjalankan fungsi sebagai guru. Mahasiswa kalau bisa hadir untuk mengisi kelas- kelas kosong yang tidak ada gurunya,” jelasnya.
Hadir pada pelepasan ini, Sekretaris Daerah Kabupaten Bantaeng Abdul Wahab yang hadir sekaligus menerima mahasiswa KKN yang ditempatkan di Kabupaten Bantaeng.
Abdul Wahab berharap dengan hadirnya mahasiswa Universitas Negeri Makassar dalam melaksanakan KKN di daerahnya bisa memberi banyak hal yang positif.
“Saat ini kami di Bantang sedang mencanangkan satu guru memiliki satu inovasi, sehingga dengan kedatangan mahasiswa KKN ini bisa lebih memberi pemahaman untuk guru kami di Bantaeng,” tambah Wahab.
Ia menambahkan, untuk menjamin mahasiswa KKN yang akan bertempat di Kabupaten Bantaeng dijanjikan untuk tinggal di rumah yang layak huni, sehingga pelaksanaan KKN menjadi lebih efektif.
“Saya mau hasil dari KKN ini tembus ke pemerintah, saya berharap perguruan tinggi ini survei ada ide untuk pemerintah dan eksekusi untuk diterapkan oleh pemerintah,” jelas Wahab. (*)