Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Guru Tak Berdaya Dianiaya 3 Siswa SMA hingga Babak Belur Hanya Gegara Ditegur Tak Isi Absensi

Seorang guru, YM babak belur setelah dianiaya tiga siswa SMA Negeri 1 Fatuleu, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Editor: Anita Kusuma Wardana
Ist
Guru Tak Berdaya Dianiaya 3 Siswa SMA hingga Babak Belur Hanya Gegara Ditegur Tak Isi Absensi 

Eben menceritakan, Meidel tidak lagi merespon apa yang ia katakan karena berusaha menelepon ayahnya dan melaporkan kejadian yang dialami.

Tak berselang lama setelah kejadian itu, ketika memasuki jam keenam pelajaran, tiba tiba saja Matheos, ayah Meidel menyerobot sekolah hingga ke ruang kelas dan menganiaya sang guru yang sedang mengajar.

"Saat itu kita dengar suara ribut di kelas karena anak anak (siswa kelas XI IPA 4) tidak puas ketika dengan mata kepala sendiri melihat guru mereka dianiaya di dalam ruang kelas," tukas Eben.

Eben mengaku tidak melihat langsung kejadian di dalam kelas saat Matheos menganiaya korban yang merupakan guru senior sekolah itu. Namun ia menerangkan, para siswa kemudian berusaha memukul pelaku yang masuk tanpa permisi itu.

Bahkan karena ribut, hampir semua siswa di kelas lain pun akhirnya keluar kelas dan ikut mengerumuni untuk memukul pelaku.

Beruntung beberapa guru laki-laki dengan sigap mengamankan pelaku ke ruang kepala sekolah dan setelahnya kepala sekolah kemudian menelepon pihak Polsek Kelapa Lima.

Pihak Polsek Kelapa Lima pun bertindak cepat untuk menjemput pelaku yang diamankan dalam ruang kepala SMAN 4 Kupang.

Makrina Bika yang ditemui di Mapolsek Kelapa Lima pada Kamis (17/10/2018) siang menunjuk ke arah perutnya dan menceritakan singkat, ia ditendang dua kali di bagian perut.

"Saya kena tendang dua kali di perut," ujarnya singkat sambil menuju mobil. Berdasarkan keterangan kepala sekolah dan beberapa guru, secara pribadi pihak Makrina belum membuat laporan polisi karena masih menunggu suaminya yang saat ini sedang dalam perjalanan dari Atambua.

Pelaku kini sementara diamankan di Mapolsek Kelapa Lima sambil menunggu proses selanjutnya.

"Pelaku kita amankan sementara di Mapolsek Kelapa Lima sambil menunggu proses selanjutnya. Kita tunggu korban membuat laporan polisi karena berdasarkan keterangan korban, mereka masih harus menunggu suaminya yang saat ini sedang dalam perjalanan dari Atambua. Tadi pihak sekolah sudah bicarakan tetapi harus menunggu suami korban," jelas Kapolsek Kelapa Lima AKP Didik Kurnianto, S.H, SIK di Mapolsek. (*)

(Kompas.com/Pos Kupang)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved