Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Guru Tak Berdaya Dianiaya 3 Siswa SMA hingga Babak Belur Hanya Gegara Ditegur Tak Isi Absensi

Seorang guru, YM babak belur setelah dianiaya tiga siswa SMA Negeri 1 Fatuleu, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Editor: Anita Kusuma Wardana
Ist
Guru Tak Berdaya Dianiaya 3 Siswa SMA hingga Babak Belur Hanya Gegara Ditegur Tak Isi Absensi 

TRIBUN-TIMUR.COM-Seorang guru, YM babak belur setelah dianiaya tiga siswa SMA di Fatuleu, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Akibat kelakukan tersebut, tiga siswa SMA tersebut ditangkap aparat Kepolisian Sektor Fatuleu, Polres Kupang, NTT, Selasa (3/3/2020).

"Tiga orang pelajar SMA ini diamankan Selasa kemarin. Tiga pelajar ini yakni berinisial TS dan rekannya," ungkap Pejabat Humas Polres Kupang Aipda Randy Hidayat, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (4/3/2020) pagi.

Menurut Randy, penyebab penganiayaan itu hanya gara-gara tak terima ditegur dalam kelas karena belum mengisi daftar absen.

Tak terima dianiaya muridnya, YM kemudian melaporkan tiga siswa kelas 12 itu ke Mapolsek Fatuleu.

Usai menerima laporan, polisi pun bergerak cepat dan menangkap tiga pelajar tersebut. "Nomor laporan polisi yakni : LP / B /17 / III / 2020. Sek Fatuleu. Mereka masih dimintai keterangan terkait kasus ini," kata Randy.

Kasus Serupa

Akibat menegur seorang siswa di lingkungan sekolah, Makrina Bika (57) guru Bahasa Inggris SMA Negeri 4 Kota Kupang dianiaya orangtua siswa pada Kamis (18/10/2018) siang.

Makrina mendapatkan dua kali tendangan di perut dari Matheos Tuflasa (50), ayah Meidel Tuflasa yang menerobos masuk ke sekolah dan ruang kelas XI IPA 4 saat guru senior itu sedang mengajar.

Fakta Azriel Hermansyah, Anak Anang Hermansyah yang Ingin Dijodohkan dengan Tiara Idol

Menurut Erens Tualaka (37), pengelola Perpustakaan Sekolah yang menyaksikan awal kejadian ini, mulanya Meidel Tuflasa (17) siswa kelas XI IPA 4 yang berjalan melalui koridor menuju perpustakaan sekolah itu bersenggolan dengan guru Makrina Bika.

Akibatnya, handphone sang guru sepuh itu terjatuh. Namun, siswi ini terus berjalan tanpa mempedulikan peristiwa itu.

Makna Peribahasa Bugis Potudanngi Tudammu, Puonroi Onrommu, Ada yang Sudah Tahu

Sang ibu yang bermaksud menegur siswanya itu kemudian mengikuti Meidel dan bertanya sambil mencolek pipinya. Namun diluar dugaan Meidel malah mengeluarkan kata-kata makian kepada gurunya beberapa kali.

"Tadi dia (Meidel) mengeluarkan makian kasar lebih dari lima kali dengan suara keras, banyak orang yang dengar selain saya, padahal Ibu Makrina hanya pegang sedikit di pipinya," ungkap Erens.

Tak berhenti di situ, Meidel kemudian berusaha untuk menelepon ayahnya sambil menangis.

"Saya coba tanya dia (Meidel) dan tenangkan dia lalu bertanya kenapa beberapa hari tidak masuk sekolah, namun ia tetap berusaha menelepon ayahnya," tutur Eben Simanjuntak (48) guru Mata Pelajaran Fisika yang saat itu berada di tempat itu.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved