RSUD Sulthan Dg Radja Bulukumba
Pasien Keluhkan Pelayanan RSUD Dg Radja Bulukumba, Begini Penjelasan Kasubag Humas
Abd Rahman mengungkapkan, bapaknya pernah menjalani perawatan di RSUD Bulukumba selama tiga hari, sejak Rabu-Jumat, (19-21/2/2020)
Penulis: Firki Arisandi | Editor: Sudirman
TRIBUNBULUKUMB.COM, UJUNG BULU - Warga Dusun Batua, Desa Garanta, Kecamatan Ujung Loe, Bulukumba, Abd Rahman, mengaku diterlantarkan di RSUD Sulthan Dg Radja Bulukumba.
Abd Rahman mengungkapkan, bapaknya pernah menjalani perawatan di RSUD Bulukumba selama tiga hari, sejak Rabu-Jumat, (19-21/2/2020), atas rujukan Puskesmas Ujungloe.
Lalu pihak rumah sakit melalui dr. Junaid mengarahkan untuk di rujuk ke rumah sakit karena pasien mengalami trombosit.
Ironinya, pasien tidak langsung dirujuk ke Makassar. Keluarga pasien diarahkan untuk kembali ke rumah kemudian ke Klinik Nurul, tempat praktik dr Junaid, guna meminta rujukan ke Makassar.
"Kenapa tidak langsung rumah sakit merujuk ke Makassar, kenapa harus lewat klinik lagi sementara pasien sudah ada di rumah sakit. Lagian klinik tertutup jadi harus menunggu tiga hari (sejak Jumat) baru bisa mendapat rujukan," kesalnya.
Senin pagi kemarin, Burhanuddin terpaksa kembali dilarikan ke rumah sakit karena terus menjerit kesakitan.
Perutnya sudah mulai membengkak, namun lagi-lagi pihak rumah sakit tidak langsung memberikan rujukan sesuai pentunjuk awal dokter.
Pihak rumah sakit justru kembali melakukan observasi awal selama enam jam dan menunggu keputusan dr. Junaid hingga pukul 17.00 Wita.
"Diobservasi lagi padahal rumah sakit mengarahkan untuk dirujuk, alasannya karena dokter Junaid tidak ada, padahal sebenarnya bisa dilakukan rujukan oleh dokter jaga," katanya.
Kasubag Humas dan Promkes RSUD Sulthan Dg Radja Bulukumba, Gumala Rubiah, Selasa (25/2/2020), mengungkapkan, jika pasien diminta untuk mengambil rujukan di Klinik Nurul karena pasien sifatnya tidak darurat.
Sehingga dengan melalui mekanisme rujukan rawat jalan, pasien bisa ditangani di Rumah Sakit Tipe B.
Mengenai keluhan kerabat pasien, mengapa tidak langsung dirujuk ke Makassar, sekali lagi ia menyampaikan karena bukan bersifat darurat.
"Karena pihak kelurga memaksakan untuk dirujuk dari RSUD Sulthan Dg Radja ke RS Wahidin Makassar, akhirnya dilakukan oleh kami. Namun hasilnya mereka juga tetap diminta kembali untuk mengambil surat rujukan karena berdasarkan hasil pemeriksaan RS Wahidin, kasus ini bukan kategori darurat," jelas Gumala.
Wanita kelahiran Januari 1980 itu juga mengurai, jika pasien dirawat tiga hari di RS Bulukumba, dengan diagnosa usus turun. Pasien direncanakan untuk dioperasi.
"Tetapi setelah diperiksa, trombosit (Zat pembeku darah) pasien rendah. Bilirubin juga meningkat, dan kesannya ada penyumbatan dan tidak bisa dikerjakan di RSUD Bulukumba. Pasien akhirnya disarankan untuk dirujuk ke Makassar," tambahnya.