Pelantikan Empat Fungsional Utama
Gubernur Sulsel: Pejabat Bermasalah Silakan Jadi Sopir
Acara ini dihadiri Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan Bidang Reformasi Birokrasi dan Publik, Prof Sangkala
Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Gubernur Sulsel, HM Nurdin Abdullah, tidak mentolerir pejabat yang tidak mampu menjalankan tugasnya.
"Orang yang bermasalah, silakan jadi sopir. Kalau tidak mencapai standar kinerja, diganti saja dengan orang yang memiliki kapasitas," kata NA pada Rapat Kerja Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Reformasi Birokrasi Perangkat Daerah Provinsi Sulsel di Ruang Rapat Pimpinan Kantor Gubernur Sulsel, Jl Urip Sumoharjo, Selasa (25/2/2020).
Acara ini dihadiri Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan Bidang Reformasi Birokrasi dan Publik, Prof Sangkala, Asisten I Andi Aslam Patonangi, dan Asisten III Tautoto Tanaranggina.
Gubernur menjelaskan, dia tidak segan-segan mengganti pejabat per dua bulan.
"Dua bulan ganti pejabat ga' ada masalah," katanya.
Sebelum arahan gubernur, diacara itu diputar video pernyataan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tjahjo Kumolo yang mempersilhkan gubernur dan bupati ganti pejabat dalam dua bulan.
Nurdin Abdullah, selama pemerintahannya ingin menciptakan pemerintahan yang bersih didukung aparat yang memiliki integritas dan moralitas.
"Jangan salahkan saya kalau tiap bulan ganti pejabat. Saya tidak berambisi pertahankan jabatan. Ambisi saya ingin ciptakan pemerintahan yang bersih, efesien dan efektif," jelasnya.
Pada kesempatan itu, Nurdin Abdullah menugaskan sekprov untuk mengevaluasi kinerja pimpinan OPD.
"Saya ingatkan lagi Pak Sekda. Jangan pakai hati. Pindahkan pejabat yang tidak mampu. Sulsel memiliki banyak orang-orang hebat. Tapi belum diberi kesempatan," lanjutnya.