Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ujian SKD ASN

Nurdin Abdullah dan Iqbal Suhaeb Tinjau Ujian SKD ASN Pemkot Makassar di GOR Unhas

Hari pertama ujian Seleksi Kompentensi Dasar (SKD) calon Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar usai.

Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Hasriyani Latif
dok Pemprov Sulsel
Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah bersama Wali Kota Makassar M Iqbal Suhaeb meninjau lokasi ujian SKD ASN di GOR Unhas Jl Perintis Kemerdekaan Makassar, Sabtu (22/2/2020). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Hari pertama ujian Seleksi Kompentensi Dasar (SKD) calon Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar usai.

Gubernur Sulawesi Selatan HM Nurdin Abdullah, bersama Wali Kota Makassar M Iqbal Suhaeb meninjau lokasi ujian di GOR Unhas Jl Perintis Kemerdekaan, Makassar, Sabtu (22/2/2020).

"Kita harus bersyukur Unhas punya fasilitas GOR ini disertai peralatan yang lengkap. Walaupun jumlahnya 16.000 lebih peserta tapi kita mampu selesaikan," kata Nurdin Abdullah via Humas Pemprov Sulsel, Sabtu (22/2/2020).

Ia menilai, keputusan wali Kota Makassar ini tepat, memilih GOR Unhas sebagai lokasi tes.

"Saya lihat semuanya teratur, tidak ada yang panik walaupun dalam jumlah yang besar. Kita berharap mudah-mudahan hasilnya maksimal," ujarnya.

Ia berharap, dari hasil seleksi ini akan melahirkan CPNS yang berkualitas. Terkait persiapan seleksi, ia selalu menekankan agar peserta mempersiapkan diri dengan matang dan maksimal.

"Untuk menjadi CPNS harus belajar supaya lulus. Jangan hanya sekedar ikut tes. Jadi kalau mau ikut pastikan bahwa saya bisa dan saya akan lulus. Kalau tebak-tebakan, lulus tidak lulus, jangan dong," tuturnya.

Sementara, M Iqbal Suhaeb mengatakan pengamanan dan pelaksanaan dilakukan dengan penjagaan ketat. Termasuk untuk menghindari adanya joki.

"Pemkot dan Unhas untuk melakukan pengamanan bekerja sama dengan pihak kepolisian. Dan yang paling penting dipantau oleh pusat. Kita semaksimal mungkin untuk pengamanannya," paparnya.

Menurutnya, kecurangan sulit dilakukan, walapun peserta duduk berdampingan sebab soalnya diacak, kemungkinan kerja sama susah dan nilai hasilnya juga langsung diumumkan. Jika terdapat kecurangan langsung diserahkan ke polisi.

"Bukan saja tidak lulus, tetapi langsung proses pidana, makanya kita libatkan polsek. Kita ingin memberikan efek jera bagi yang bermain," tegasnya.

Untuk Pemkot tahun ini menerima 520 orang CPNS. Pelaksanaan test selama lima hari, setiap hari 3.500 peserta, satu sesi sekitar 700 orang. Artinya ada sekitar 16.888 peserta SKD.

"Harapan saya jangan menjadi beban, test saja dengan kemampuan yang ada tidak usah membuat akrobatik dan berusaha membuat kecurangan. Kalau belum berhasil mungkin ada hikmahnya di tempat lain. Jadi kita minta lakukan yang terbaik tanpa melakukan hal-hal di luar aturan," jelasnya.

Sementara itu, salah seorang peserta, Ahmad Takbir mengaminkan apa yang diimbau oleh gubernur Sulsel dengan mempersiapkan diri dengan baik mengikuti seleksi ini.

"Persiapan sebelum tes, lumayan belajar, sambil ikut bimbel, persiapannya hampir dua bulan," ujar alumnus Unismuh Jurusan Manajemen ini.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved