Cara Isi Sensus Penduduk Online, Login di sensus.bps.go.id, Siapkan Kartu Keluarga
Cara Isi Sensus Penduduk Online, Login di sensus.bps.go.id, Siapkan Kartu Keluarga
TRIBUN-TIMUR.COM - Cara Isi Sensus Penduduk Online, Login di sensus.bps.go.id, Siapkan Kartu Keluarga
Sudahkah Anda mengisi sensus online?
Pihak pemerintah melalui Badan Pusat Statistik ( BPS) menggelar Sensus Penduduk 2020 atau SP 2020.
Program tersebut dimulai pada 16 Februari hingga 31 Juli 2020.
SP 2020 merupakan proses pencatatan data kependudukan yang menyasar seluruh warga Indonesia.
Tercatat, BPS sebelumnya telah menggelar sensus penduduk sebanyak enam kali, masing-masing pada 1971,1980,1990, 1995, 2000 dan 2010.
• Lowongan Kerja Terbaru - PT Angkasa Pura Support Cari Karyawan 6 Posisi, Lulusan D3 S1, Cek Link
• Apakah PKS Dukung Adnan-Kio di Pilkada Gowa? Ini Penjelasan Ketua DPW PKS Sulsel
• VIDEO: Nur Ralda Mahasiswi China Asal Pinrang Tiba di Rumahnya, Ini Imbauan Dinas Kesehatan
Margo Yuwono menuturkan, SP 2020 dilakukan dalam dua metode, yakni sensus penduduk online atau sensus secara online dan offline.
Metode online akan dimulai pada Sabtu (15/2/2020) dan berlangsung hingga 31 Maret 2020.
Sementara itu, metode offline dilakukan pada Juli 2020.
Margo menegaskan, kedua metode dilakukan secara berurutan dan sama-sama membutuhkan partisipasi masyarakat.
Lantas bagaimana cara masyarakat mengikuti sensus ini ?
Wartakotalive.com sudah mencoba isi data. Bila Anda ingin mengisi Sensus Penduduk 2020 secara online maka mulai buka alamat https://sensus.bps.go.id/login
Sebelumnya dokumen untuk sensus penduduk online seperti Kartu Keluarga, KTP, buku nikah atau dokumen cerai, surat keterangan kematian, termasuk untuk anggota keluarga tambahan jika memungkinkan.
• Perempuan Asal Kendari Raih Nilai Tertinggi SKD CPNS Hari Pertama di Luwu Utara
• Soroti Pimpinan DPRD Palopo, Ahli Hukum Tata Negara Unanda Dipanggil Wali Kota
• WNI Asal Sulsel Happy Banget dan Berat Badan Naik Setelah Diobservasi di Natuna, Puji Anggota TNI
Apabila ingin menyimpan data sementara silakan tekan tombol simpan sementara.
Waktu pengisian per orang rata-rata 5 menit.
BPS menjadi semua Informasi yang kita berikan akan dijamin kerahasiaannya berdasarkan Undang Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik.
Partisipasi Anda akan membantu pemerintah mendapatkan data kependudukan yang akurat dan mutakhir sehingga pengambilan kebijakan terkait kependudukan dan perencanaan pembangunan akan lebih baik.
Berikut cara isi sensus online:
1. Isi No Nik yang ada di KTP
2. Isi No Kartu Keluarga
3. Lalu buat password untuk keamanan
4. Setelah itu masuk ke informasi keluarga, ikuti terus prosesnya hingga selesai.
5. Bila belum lengkap anda bisa simpan data sementara untuk bisa diupdate sewaktu-waktu.
6. Pada kesimpulan bila belum lengkap nanti sistem akan memberitahu bagian yang harus diisi.
• Hadiri Seminar PGRI, Bupati Enrekang Dorong Guru Lanjut Program Magister dan Doktoral
• KPU Makassar Telusuri Rekam Jejak Calon PPK Pilwali Makassar 2020
• VIDEO: Detik-detik Nur Ralda Mahasiswi Asal Pinrang yang Kuliah di China Kembali ke Kampung Halaman
Survei online dimulai 15 Februari
Margo Yuwono mengatakan, SP 2020 akan menggunakan basis data kependudukan dari 266.534.836 warga.
Data ini dihimpun oleh Direktorat Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri yang terdokumentasikan dalam sistem informasi administrasi kependudukan (SIAK).
Berdasarkan data yang sudah ada, pihaknya merancang agar sistem survei bisa diikuti warga secara online.
Untuk bisa mengikuti survei secara online, warga diminta mengakses laman www.sensus. bps.go.id.
Survei online bisa dilakukan mulai Sabtu (15/2/2020) hingga 31 Maret 2020.
Margo menyarankan warga mengikuti semua petunjuk yang ada di dalam laman.
"Caranya ada tiga tahap. Pertama membuat password sendiri, lalu ikuti seluruh pertanyaan di laman dan dijawab sesuai kondisi saat ini, " ujar Margo di Kantor Kemenkominfo, Kamis (13/2/2020).
"Sehingga, seterusnya masyarakat bisa memasukkan data individu dan keluarganya dari laman itu, " tegasnya.
• Mahasiswi Asal Pinrang yang Kuliah di China Tiba di Kampung Halaman, Negatif Virus Corona
• Perjalanan 3 Gadis Remaja di Makassar, Bentuk Girl Sang Dara hingga Rilis Single
• Ini Alasan Gerindra Belum Tentukan Sikap di Pilkada Gowa
Untuk memperlancar pengisian survei secara online, Margo mengimbau warga menyiapkan data kependudukan yang ada.
Setidaknya, warga harus menyiapkan data Nomor Induk Kependudukan (NIK), data yang ada pada Kartu Keluarga (KK) dan akte kelahiran.
Margo juga menyarankan warga menyiapkan data lain yang diperlukan, misalnya akta nikah, surat cerai dan sebagainya sesuai status administrasi kependudukan saat ini.
Survei offline pada Juli Akan tetapi, BPS juga menyediakan alternatif cara lain jika warga tidak bisa menggunakan cara online.
Cara tersebut masuk ke dalam tahapan kedua sensus yang dijadwalkan digelar Juli 2020. Lewat metode kedua ini, petugas sensus BPS akan mendatangi rumah-rumah warga secara door to door.
"Sebab kan ada juga kemungkinan individu yang data NIK dan KK nya tidak tersedia (di database kependudukan) sehingga belum bisa ikut mengisi data secara online," ungkap Margo Yuwono.
Dalam metode offline tersebut, petugas sensus akan datang ke rumah warga dan melakukan wawancara seputar data kependudukan.

Hasil survei dirilis 2021 Menurut Margo, setelah kedua tahapan survei selesai dilakukan, akan ada sinkronisasi data. Hasil akhirnya berupa data kependudukan berdasarkan survei pada 2020 yang akan dirilis pada 2021.
"Jadi nanti jumlah penduduk Indonesia dan distribusi karakteristik penduduk menurut persebarannya bisa diketahui," ungkap Margo.
• KESEMPATAN Magang di BRI Group, Bisa Jadi Karyawan Tetap, Segera Daftar Online, Terakhir Hari Ini
• Pemuda di Toraja Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Poros Makale, Diduga Korban Tabrak Lari
• Hotman Paris Ungkap Dugaan Perdagangan Organ Menimpa Bocah 4 Tahun, Daftar Bagian Tubuh yang Hilang
Hasil survei akan diserahkan kepada kementerian dan lembaga terkait untuk perencanaan program masyarakat.
Margo mencontohkan, dengan mengetahui parameter kependudukan masyarakat bisa diproyeksikan keperluan dasar masyarakat seperti pangan, tempat tinggal hingga kebutuhan lapangan pekerjaan.
"Kita pun bisa melihat bonus demografi kapan dimulai dan kapan berakhir. Ini penting bagi pemerintah untuk persiapan penyediaan lapangan kerja," ungkapnya.

Contoh penggunaan hasil survei lain yakni memproyeksikan jumlah penduduk secara jangka panjang.
"Misalnya, jika berdasarkan hasil survei sebelumnya diketahui jumlah penduduk pada 2045 mencapai 318,96 juta. Dari jumlah itu, tercatat perkiraan jumlah lansia sebanyak 63,71 juta. Jika demikian, persiapan apa yang akan dilakukan pemerintah?, " tutur Margo.
Kemendagri jamin sensus online aman Sekretaris Direktorat Jenderal Dukcapil Kemendagri Gede Suratha memastikan sistem data kependudukan dipastikan aman jelang pelaksanaan Survei Penduduk 2020.
"Sekarang, data kependudukan itu dikelola berdasarkan sistem kita, yaitu dengan SIAK. Dalam sistem tersebut (pengelolaanya) sampai saat ini didampingi oleh BSSN juga BPPT untuk pengamanan data, " ujar Gede di Kantor Kemenkominfo, Jakarta Pusat, Kamis (13/2/2020).
Gede menuturkan, hingga saat ini tidak ada oknum yang berhasil memembus pengamanan SIAK itu.
"Sampai saat ini belum ada yg melaporkan bisa menembus ke database kependudukan kita. Sehingga, jika tidak ada kesengajaan atau kejahatan, harusnya data kita terjamin keamananya," lanjut Gede.
Dia menuturkan transaksi data SIAK ke berbagai instansi pemerintah pun juga dilakukan dengan pengamanan.
Sejumlah instansi yang dimaksud antara lain BPS, Bareskrim dan KPK.
"Jadi mudah-mudahan ini (bisa) dijaga oleh kita semua, data kependudukan kita sampai saat ini aman," ucapnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Siap-siap, Sensus Penduduk 2020 Dimulai 15 Februari, Digelar Online dan Offline"