Ketahuan, Ini Isi Pembicaraan Via Telepon Presiden Jokowi dengan Presiden China Xi Jinping Kemarin
Ketahuan, ini isi pembicaraan telepon Presiden Jokowi dengan Presiden China Xi Jinping kemarin.
Kondisi tersebut membuat banyak rumah sakit kekurangan staf serta menimbulkan kekhawatiran yang mendalam di antara para petugas.
Sebuah slide yang beredar mengungkapkan skala infeksi di antara petugas medis di Wuhan.
Dalam slide tersebut disebutkan bahwa pada pertengahan Januari ada sekitar 500 kasus yang dikonfirmasi di antara staf rumah sakit dengan 600 petugas lain dalam dugaan.
Seorang sumber dari rumah sakit besar di Wuhan mengonfirmasi bahwa slide tersebut asli.
Angka-angka yang ditunjukkan pada slide juga sejalan dengan angka yang diberikan oleh dua dokter lain dari rumah sakit besar di Wuhan.
Mereka yang terinfeksi termasuk di antaranya 100 staf medis dari Wuhan Xiehe Hospital dan Renmin Hospital of Wuhan University.
Selain berpengaruh dalam penanganan virus corona, tingkat infeksi di antara staf medis bisa dijadikan sebagai indikator penting tentang seberapa mudah penyakit itu menular.
Seorang dokter dari sebuah rumah sakit besar di Wuhan mengatakan, banyak pekerja medis yang terpukul ketika melihat rekan-rekan mereka terinfeksi.
"Itulah sebabnya kami telah meminta sumbangan lebih banyak pasokan medis, terutama pakaian pelindung. Kami melihat terlalu banyak rekan yang jatuh sakit karena alat pelindung yang tak memadai," kata salah seorang dokter.
Para dokter dan ahli medis telah membeberkan mengenai kekurangan alat pelindung dan jam kerja yang melampaui batas.
Yu Changping, seorang spesialis pernafasan dari Renmin Hospital of Wuhan University mengaku telah menderita demam pada 14 Januari dan kemudian dikonfirmasi mengidap virus corona.
Menurutnya, ia tak yakin kapan secara pasti terinfeksi mengingat ia telah merawat banyak pasien setiap hari.
"Virus itu sangat mudah menular. Kami tidak memiliki cukup pemahaman tentang virus itu," kata Yu.
Sejak 17 Januari hingga kini, Yu dirawat di rumah sakit pada 17 Januari dengan kawannya dari departemen yang sama.
Seorang Profesor Epidemiologi Mailman School of Public Health di Columbia University Ian Lipkin mengatakan, risiko yang dihadapi oleh petugas medis sangat tinggi, kendati pun telah memakai alat pelindung.