Virus Corona
Inilah Alasan Virus Corona Lebih Sulit Diatasi dari Wabah Sars 2003, Ini Bedanya
Masih seputar wabah mematikan di China, VIrus Corona. Tak hanyan di Wuhan China yang merupakan asalnya, Virus Corona juga sudah keluar ke sejumlah n
TRIBUN-TIMUR.COM - Inilah Alasan Virus Corona Lebih Sulit Diatasi dari wabah SARS 2003, Ini Bedanya
Masih seputar wabah mematikan di China, VIrus Corona.
Tak hanyan di Wuhan China yang merupakan asalnya, Virus Corona juga sudah keluar ke sejumlah negara di dunia.
Terkait hal mengkhawatirkan tersebut, Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO) telah mengeluarkan pernyataan darurat kesehatan global atas wabah virus corona yang pertama kali diidentifikasi di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China.
Virus corona Wuhan atau 2019-nCoV merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit flu hingga MERS dan SARS. Virus ini zoononis, yang berarti dapat menular antara hewan dan manusia.
Tanda umum infeksi antara lain demam, batuk, sesak nafas, hingga kesulitan bernafas.
• Lepas Marc Klok ke Persija, PSM Disebut Deal dengan 2 Pemain Baru Liga 1 Ini, Apa Komen CEO PT PSM?
• Nikita Mirzani Murka di Balik Tahanan, Ngotot Bawa Bayinya, Ini yang Terjadi Selanjutnya
• VIDEO: Penjelasan KPU Gowa Soal Makna Maskot Balla Lompoa
Dikutip dari BBC, jumlah kasus infeksi virus corona di seluruh dunia telah melampaui epidemi SARS yang terjadi pada 2003.
Saat itu, selama 8 bulan mewabah, ada sekitar 8.100 kasus SARS. Sementara itu, hingga Sabtu (1/2/2020), kasus virus corona yang sudah terkonfirmasi mencapai lebih dari 11.000 kasus, sejak muncul pada Desember 2019.
Meski demikian, kasus kematian karena virus corona sejauh ini lebih kecil dibandingkan SARS.
Hingga Sabtu (1/2/2020) siang, virus corona menimbulkan 244 kasus kematian.
Sementara, kasus kematian karena wabah SARS pada 2003 lalu berjumlah 774 orang.
Perbandingan dengan SARS
SARS yang juga merupakan virus corona, pertama kali muncul di Provinsi Guangdong, China, pada November 2002.
Saat berakhir pada Juli 2003, wabah SARS menyebar ke lebih dari 24 negara.
WHO mencatat, pada 31 Januari 2020, jumlah kasus yang terkonfimasi virus corona 2019-nCoV telah melampaui SARS, dengan rincian 9.900 kasus coronavirus dan 8.096 SARS.